TEMPO Interaktif, Jakarta:Lebih dari 7.000 orang dari Hizbut Tahrir Indonesia pagi ini berunjuk rasa memprotes rencana serangan Amerika Serikat ke Irak. Mereka mulai unjuk rasa pukul 08.00 dengan berorasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Aparat kepolisian mengawasi para pengunjuk rasa dengan membuat barikade di depan komplek keduataan. Setelah berorasi sekitar tiga puluh menit, mereka berjalan kaki menyusuri Jalan MH Thamrin menuju Kedutaan Besar Inggris di depan Bundaran Hotel Indonesia. Iring-iringan massa membuat barisan sekitar satu kilometer sepanjang Jalan Thamrin. Setibanya di Kedutaan Besar Inggris, mereka kembali berorasi. Para demonstran mengenakan pakaian yang didominasi warna hitam dan putih. Beberapa di antara mereka mengenakan jubah dan sorban, atau ikat kepala bertuliskan "Laa ilaaha illa Allah". Tampak pula di antara massa, penyanyi Hari Mukti. Mereka juga mengusung spanduk-spanduk yang mengecam rencana serangan Amerika. Di antaranya berbunyi Amerika dan antek-anteknya terlarang menginjakkan kakinya di negeri Kaum Muslim, Umat Islam akan Berjihad Menentang Rencana AS, Masalah Umat Islam Hanya Bisa Diselesaikan dengan Tegaknya Khilafah. Kita tidak mendukung rezim Saddam Husein, tetapi seruan ini dalam rangka membela nasib umat Islam yang ada di sana, kata Kurnia, koordinator aksi. Sementara Hari Mukti berkata, Perancis saja tidak setuju, mestinya Indonesia sebagai negara muslim bersikap lebih dari itu. Polisi terus mengawasi unjuk rasa itu dari Kedutaan Amerika, seanjang Jalan Thamrin, hingga Bundaran Hotel Indonesia. Aparat juga membuat barikade di depan Kedutaan Besar Inggris yang terletak di depan Bundaran Hotel Indonesia. Unjuk rasa berjalan tertib hingga massa membubarkan diri, siang ini. (Amal Ihsan-Tempo News Room)