TEMPO Interaktif, Tangerang: Kejaksaan serius menyelidiki proyek jalan Cisoka-Maja sepanjang 8 kilometer yang didanai anggaran belanja tambahan (ABT) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Banten senilai Rp 8,7 miliar.
Kepala Kejaksaan Suyono kepada Tempo, Kamis (28/5), mengatakan telah dibentuk tim sedikitnya lima orang jaksa yang sudah bergerak melakukan pengumpulan data di lapangan. "Kita lakukan full data dulu, memang belum dilakukan pemanggilan terhadap pejabat terkait," kata Suyono.
Namun Suyono mengatakan sudah ada perkembangan terhadap kasus dugaan korupsi jalan Maja-Cisoka ini. "Kita tidak bisa beberkan secara teknis. Seperti dokter kita sudah melakukan diagnosa, tapi kita belum bisa sebutkan penyakitnya apakah flu atau penyakit berat," kata Suyono.
Sebelumnya diberitakan Tempo bahwa jalan tersebut belum genap setahun diperbaiki namun sudah rusak. Kepala Dinas PU sekaligus Wali Kota Tangerang Selatan, Sholeh MT, mengatakan pembangunan jalan itu masih menjadi tanggung jawab kontraktor.
Rusaknya jalan itu, menurut Sholeh, dimungkinkan karena beban jalan tidak terlalu kuat. "Kapasitas jalan untuk kendaraan truk bertonase 8 ton dilalui truk dengan tonase 30 ton. Sholeh sendiri mengakui bahwa yang dilaporkan kepadanya ketebalan aspal 3 sentimeter dari ketentuan semula 4 sentimeter.
"Ada biaya pemeliharaan dan itu tanggung jawab kontraktor selama enam bulan. Kami minta kontraktor segera memperbaiki," kata Sholeh.
Sementara itu, Agus Ginanjar, Ketua LSM Kajian Investigasi Independen, mengemukakan dukungannya terhadap pengusutan kasus dugaan korupsi jalan Ciskoka-Maja.
Ginanjar mengatakan proyek-proyek fisik yang dikerjakan Provinsi Banten tidak mengutamakan kualitas. "Saya mendukung untuk diusut tuntas," kata Ginanjar.
Jalan Cisoka-Maja masuk wilayah Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, berbatasan dengan Desa Maja, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, dan Desa Kabayan, Kecamatan Mekarbaru, Kabupaten Serang.
AYU CIPTA
Berita terkait
Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung
16 Desember 2022
Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani
Baca SelengkapnyaTerlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti
7 November 2017
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberhentikan Fahmi Zulfikar, anggota DPRD DKI yang terlibat korupsi UPS.
Baca SelengkapnyaKasus UPS, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim
21 Juni 2016
Penyidik mengkonfirmasi sistem pelaporan anggaran kasus UPS kepada Ahok.
Baca SelengkapnyaKorupsi UPS, Polisi Tahan Firmansyah, Mantan Anggota Dewan
9 Juni 2016
Polisi tak mendapat sinyal keterlibatan Ahok dan Lulung dalam kasus ini.
Kasus UPS, Badan Reserse dan Kriminal Panggil Lulung Lagi
15 Maret 2016
Lulung menganggap kasus UPS sudah selesai.
Baca SelengkapnyaAlex Usman Divonis 6 Tahun, Ahok: Koruptor Harus Dimiskinkan
11 Maret 2016
Pelaku akan tertekan, begitu juga keluarga, hingga nanti pelaku dan semua turunannya menjadi stres.
Korupsi UPS, Alex Usman Dituntut 7 Tahun Penjara
3 Maret 2016
Alex juga dituntut membayar denda pidana Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara.
Baca SelengkapnyaBareskrim Sita Berkas dari Ruang Kerja Ketua DPRD DKI
3 Maret 2016
Selain melihat berkas, polisi juga membuka data mantan Ketua DPRD terdahulu
Baca SelengkapnyaKasus UPS, Bareskrim Periksa Ruang Kerja Ketua DPRD DKI
3 Maret 2016
Prasetyo membenarkan bahwa pemeriksaan kali ini untuk menindaklanjuti kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).
Baca SelengkapnyaRuang Ferial Sofyan Ikut Digeledah Penyidik Bareskrim
3 Maret 2016
Penyidik masih mengumpulkan barang bukti terkait dengan kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).
Baca Selengkapnya