Mirip Prita, Dokter Salman Juga Pernah Dipidanakan RS Omni
Selasa, 16 Juni 2009 14:12 WIB
Menurut Virza Roy Hizzal, kuasa hukum Salman, kliennya dilaporkan oleh Renold Parentino ke Kepolisian Daerah Metro Jakarta tanggal 25 Februari 2009. Renol diketahu sebagai salah satu kuasa hukum rumah sakit Omni.
Dalam laporan polisi bernomor 534/K/II/2009/SPK II itu, Salman dipanggil dalam kapasitas sebagai saksi, untuk perkara pencemaran nama baik dan fitnah atau pelanggaran pasal 310 dan 311 KUHP. Tanggal 20 April 2009, Salman pun memenuhi panggilan itu. "Saat itu klien kami dimintai keterangan oleh penyidik seputar pengaduan itu," kata Virza kepada Tempo, Selasa (16/06).
Saat diperiksa oleh penyidik satuan remaja anak dan wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum, Salman mengaku ditanyai soal beberapa pemberitaan menyangkut gugatan perdatanya pada rumah sakit Omni. Namun demikian, Virza mengaku belum menerima panggilan lanjutan soal pemidanaan kliennya ini.
"Tak jelas kelanjutannya, karena kami baru satu kali menerima panggilan. Jika dipanggil lagi kami siap menghadapinya," tegas Virza.
Sengketa antara Salman dengan rumah sakit Omni bermula bulan Januari 2007 silam, saat dokter berusia 75 tahun itu menderita kanker prostat. Salman berobat ke rumah sakit itu karena tertarik metode pengobatan tanpa operasi yakni Trans Urethal Needle Ablation (TUNA) yang diiklankan.
Namun bukannya sembuh, Salman malah menderita kencing darah selepas pengobatan. Setelah berhasil disembuhkan rumah sakit Fatmawati beberapa hari kemudian, Salman pun menggugat Omni secara perdata atas tuduhan malpraktek serta menuntut diberikannya catatan rekam medis.
Salman sendiri mengaku kisahnya pernah dipublikasikan beberapa media. Salah satunya ialah tulisan berjudul "Saat dokter Menjadi Korban Malapraktik" yang ditulis majalah Trust, edisi no. 37 tahun VI, tanggal 7 - 13 Juli 2008. "Saya diberi tahu penyidik, bahwa tulisan-tulisan itu yang membuat saya dipidanakan,: ujar Salman.
Padahal, Salman mengaku tak pernah meminta media mempublikasikan masalahnya. "Justru para wartawan yang datang ke rumah saya." kata dia yang sembari menegaskan siap menghadapi perkara itu.
FERY FIRMANSYAH