Sebanyak 22 Nelayan Pengguna Pukat Harimau Mini Ditangkap

Reporter

Editor

Rabu, 21 Oktober 2009 16:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktorat Polisi Perairan Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menangkap 22 nelayan pengguna pukat harimau mini. Penangkapan di perairan Pal Jaya, perbatasan Jakarta-Jawa Barat, pada Rabu (21/10) pagi, ini menyita barang bukti berupa 11 perahu lengkap beserta alat-alatnya.

"Penangkapan ikan dengan pukat harimau mini (mini trawl) atau jaring arat adalah pelanggaran," kata Direktur Polisi Perairan Komisaris Besar Edion, di kantornya, Jakarta, Rabu (21/10).

Ketentuannya, ia melanjutkan, penggunaan pukat harimau mini hanya diperbolehkan di laut yang berjarak 12 mil dari pantai. Pasalnya, persoalan ini sudah diatur oleh Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.

Penangkapan ini merupakan tanggapan atas berbagai laporan dan surat keluhan dari sejumlah nelayan yang masuk. "Sehingga penangkapan ini dalam rangka memberikan peringatan, supaya tidak terjadi keributan antarnelayan," ujar dia.

Namun, Polisi Perairan tidak akan menahan para nelayan pengguna pukat harimau ini. Polisi berencana akan memanggil para pengguna pukat harimau mini untuk memberikan arahan. "Kali ini dimaafkan, kalau kejadian yang sama terulang baru kami tindak secara hukum," kata Edion.

Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat Encep Carmana ikut menjelaskan bahwa kegiatan para nelayan tersebut masuk sebagai kategori illegal fishing. Apalagi penggunaan pukat harimau ini akan mengganggu biota laut, karena terbukti merusak terumbu karang.

"Dan penggunaannya tidak boleh di daerah pantai, itu wilayah nelayan tradisional" kata Encep. "Bisa-bisa mereka (nelayan) tidak kebagian ikan."

Bowo, 33 tahun, asal Demak, salah satu nelayan yang tertangkap, mengaku belum tahu kalau ada larangan penggunaan pukat harimau mini tersebut. Pria yang sudah hampir lima tahun menjadi nelayan ini juga tidak tahu kalau jaring arat yang digunakannya masuk dalam kategori pukat harimau mini. "Tapi dengan kejadian ini, kami akan berbicara dengan kawan-kawan yang lain bagaimana baiknya," kata dia.


WAHYUDIN FAHMI

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

6 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

9 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

9 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

13 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

14 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

20 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

24 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

32 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

42 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

44 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya