Proyek Rel Empat Jalur Membingungkan Warga

Reporter

Editor

Rabu, 8 Oktober 2003 15:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejumlah warga yang bermukim di sekitar rel kereta api antara Jatinegara sampai Klender bingung. Mereka mengaku belum diberitahu bakal digusur proyek (double double track). Penambahan dua jalur rel menjadi empat jalur yang melintas antara Manggarai-Cikarang, Bekasi, itu sangat ditunggu kejelasannya oleh warga.

Berdasarkan pantauan Tempo News Room, Selasa (24/6) di beberapa titik jalur kereta, warga yang mendengar akan ada pembebasan lahan, baru sebatas desas-desus. Pasibuan, misalnya, pria 35 tahun warga RT 06/01 Jatinegara ini mengatakan, proyek tersebut belum jelas. "Kami ingin transparan, biar masyarakat tidak resah," katanya.

Pasibuan mengaku memiliki dua kios toko di bibir rel kereta api. Kios tersebut berada di areal tanah milik Perusahaan Jawatan Kereta Api (sekarang PT Kereta Api Indonesia). Apabila benar ada proyek penambahan jalur rel, kaosnya pasti tergusur. Namun, dia ingin ada kejelasan mengenai proyek ini.

Lain halnya dengan Guntoro. Warga RT 12/01 Rawa Bunga ini mengatakan, tidak mempermasalahkan proyek. "Yang penting realisasinya," ujarnya. Guntoro yang menempati bangunan seluas 48 meter di dekat rel, menginginkan aturan main yang jelas dalam membebaskan lahan .

Selama ini, menurut dia, masih simpang siur. Ketidakjelasakan proyek bukan hanya masalah kapan dimulai. Tapi, kata Guntoro, juga menyangkut perkara ganti rugi. Dia minta pemerintah menangani secara hati-hati. "Jangan sampai ada orang ketiga di balik pembebasan tempat tinggal kami," ujar dia.

Senada dengan Guntoro, Marhasan, warga Jatinegara Kaum, tidak keberatan digusur. Dia sendiri sebenarnya tidak mempunyai tanah. Status bangunan yang didirikan milik PT Kereta Api. Dia bersama keluarganya bersedia pindah, asal ganti ruginya memadai. "Dan, yang penting pelaksanaannya tidak mendadak," pintanya.

Advertising
Advertising

Menurut sumber Tempo News Room di kantor Wali Kota Jakarta Timur mengatakan, sejauh ini belum ada lokasi detail permukiman penduduk yang akan digusur. Pemerintah kota yang bertugas sebagai pelaksana teknis, belum memegang peta lokasi proyek. "Dari peta ini bisa diketahui batas pelebaran ruas jalur kereta," terang sumber tersebut.

Proyek penambahan rel merupakan proyek yang dibiaya oleh pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Rel kereta api empat jalur ini rencananya membuka lintasan baru sepanjang stasiun Manggarai hingga Cikarang, Bekasi. Pembebasan tanah diperkirakan selebar 25-30 meter dari titik rel yang sudah ada. (Fatih GamaTempo News Room)

Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

6 menit lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

10 menit lalu

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.

Baca Selengkapnya

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

18 menit lalu

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

Xiumin kemudian menyapa penonton dari balik layar. "Hey, yo! Halo," kata dia. Seketika sorakan penonton kembali menggema dan memenuhi ruangan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

21 menit lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

24 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

33 menit lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

33 menit lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

41 menit lalu

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

Berbagai konsep dan realisasi infrastruktur energi hijau milik Pemerintah Indonesia bakal menampang di World Water Forum ke-10 di Bali.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

41 menit lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

42 menit lalu

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

Abidzar menanggapi komentar julid netizen yang mempersoalkan tato palsu dan adegan menggendong perempuan di video barunya.

Baca Selengkapnya