TEMPO Interaktif, Jakarta:Akibat banjir yang mengenangi beberapa ruas jalan di Jakarta, puluhan angkutan umum di kawasan Jakarta Timur enggan mengantarkan penumpang sampai tujuan akhir sesaui trayeknya. Mereka yang memutar di tengah perjalanan itu. Akibatnya ratusan penumpang terlantar di beberapa titik, seperti Pasar Rebo, Cililitan dan Perempatan Cawang. Angkutan kota yang memutar itu antara lain, 06 (Jurusan Gandaria – Kampung Melayu), M06A (Gandaria – Stasion Jatinegara), M16 (Pasar Minggu – Kampung Melayu), KWK T-09 (Kalisari – Cililitan), T-11 (Mekar Sari – Cililitan), T13 (Taman Bunga Cibubur-Cililitan), T14 (Cilangkap – Cililitan), T 15 (Munjul – Cililitan), T-16 (Jambore – Cililitan). Mikrolet 06 misalnya, seharusnya sampai Kampung Melayu, terpaksa memutar di Cililitan. Hal ini dilakukan karena Jalan Dewi Sartika dan Jalan Otto Iskandardinata (Otista) tergenang banjir. "Bahkan untuk jalan Otista, tidak dapat dilalui mobil karena ketinggian air yang mencapai satu meter,” ujar Ujang, salah seorang supir M-06. Angkutan M-06A yang seharusnya melayani trayek Gandaria hingga Stasiun Jatinegara terpaksa menurunkan penumpangnya di perempatan Cawang, karena jalan bypass tergenang banjir. M-16, jurusan Pasar Minggu ke Kampung Melayu hanya melayani hingga pertigaan Kalibata, karena jembatan di Kalibata tergenang banjir. Sedangkan KWK 09, 11-16 enggan melanjutkan perjalanan hingga Cililitan akibat air tergenang di Jalan Raya Bogor, tepatnya dipertigaan Hek, karena tanggul kali yang jebol. "Wah, wah kita tidak mau beresiko, selain macet, nanti kalau mesin mati bagaimana?" kata Nurdin, supir KWK T-11 beralasan. Sementara itu di Jalan Kyai Haji Abdullah, genangan air hingga mencapai satu meter, membuat arus lalu lintas arah Kampung Melayu menuju Kuningan tidak dapat dilalui oleh kendaraan. Sebuah bus AC yang mencoba melewati genangan air di jalan tersebut terhenti di tengah jalan karena mesinnya mati. (SS. Kurniawan - Tempo News Room)