TEMPO Interaktif, Tangerang - Warga Giri Loka I, Bumi Serpong Damai, meminta proyek pembangunan gedung Telkomsel di dekat pemukiman mereka dibongkar. Warga menyatakan bangunan itu telah melanggar hukum, menganggu kenyamanan dan privasi. "Kami menginginkan bangunan itu dibongkar," ujar Ketua Rukun Warga, Giri Loka I, BSD, Gerard Lukmangku, kepada Tempo, hari ini.
Menurutnya, sebanyak 168 kepala keluarga yang tinggal di kompleks itu merasa terganggu dan kehilangan privasi dengan adanya proyek bangunan bertingkat tersebut. "Kekecewaan kami terbentuk dari akumulasi pelanggaran yang dilakukan oleh kontraktor pembangunan," katanya.
Warga menilai sejak awal dibangun, gedung bertingkat empat dan bertingkat tiga yang akan dijadikan call center Telkomsel dan Grapari BSD itu telah menimbulkan kekisruhan di kalangan warga. "Mereka menganggu dan mengusik kenyamanan warga dengan bekerja yang tidak kenal waktu," kata Santoso, warga lainnya.
Keberatan warga dengan melakukan protes langsung berulang kali tidak digubris oleh pemilik proyek. "Kami menanyakan izin saja mereka hanya jawab sedang diurus," kata Santoso. Karena protes tidak ditanggapi, akhirnya warga mengadu ke lurah, camat, hingga kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tangerang Selatan.
Warga mendapati proyek yang sudah mencapai 76 persen itu ternyata belum memiliki izin mendirikan bangunan. Padahal, untuk dikeluarkannya IMB harus mendapat izin lingkungan dari warga sekitar. "Bagaimana kami mau mengizinkan jika sejak awal bangunan itu bermasalah dan melanggar hukum," kata Yahya, warga lainnya.
Menurut Yahya, selain tidak berizin, bangunan tersebut melanggar garis sepadan bangunan yang ada dalam site plan pengembang BSD. "Bangunan tersebut hanya berjarak 3-8 meter dari pemukiman kami. Sesuai aturan semestinya 10 meter," katanya.
Hingga 6 Oktober lalu, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Tangerang Selatan menghentikan proyek tersebut.
Menurut Gerard, warga Giri Loka I sepakat menginginkan gedung yang telah dibangun itu dirobohkan. "Kembali diratakan, semuanya diulang dari nol," katanya.
Project Manager pembangunan gedung Grapari dan Call Center Telkomsel BSD dari PT Hutama Karya, Arief Raharjo, mengakui jika sejak awal mereka tidak melakukan sosialisasi. Soal penolakan dan keinginan warga, kata Arif, Hutama Karya selaku kontraktor dan Telkomsel selaku owner terus melakukan komunikasi dengan warga agar menemukan solusi. "Kami terus berupaya agar ditemukan jalan keluar," katanya.
Sementara itu, Kepala BP2T Tangerang Selatan, Mursan Sobari, mengatakan Pemerintah Tangerang Selatan akan menjadi mediator antara warga, kontraktor dan Telkomsel. "Agar ditemukan jalan tengahnya," kata dia.
Mursan berjanji pada awal tahun ketiga pihak akan dipertemukan dan dibahas cara penyelesaiannya.
JONIANSYAH
Berita terkait
Ketua RT Pluit Riang Prasetya Dilaporkan ke Polda Metro soal Dugaan Perusakan Ruko Serobot Bahu Jalan
23 Juni 2023
Pemilik ruko di Pluit minta ketua RT Riang Prasetya bertanggung jawab atas kerugian materiel dan imateriel yang dialami karena pembongkaran bangunan.
Baca SelengkapnyaKetua RT di Pluit Sebut Pembongkaran Ruko Serobot Bahu Jalan oleh Pemkot Jakut Belum Tuntas
10 Juni 2023
Ketua RT berharap polemik ruko serobot bahu jalan dan saluran air di Pluit itu bisa segera terselesaikan.
Baca SelengkapnyaBanyak Bangunan Tanpa IMB, Kasatpol PP DKI: Pengawasan Dilakukan Dinas Tata Ruang
5 Juni 2023
Kasatpol PP DKI mengatakan tidak bisa asal bongkar bangunan yang tidak punya IMB karena Satpol PP baru bergerak setelah terima rekomtek.
Baca SelengkapnyaDi mana Ketua RT Riang Prasetya Saat Karyawan Ruko Serobot Bahu Jalan Geruduk Kantornya?
28 Mei 2023
Karyawan ruko serobot bahu jalan dan saluran air di Pluit sempat demo di kantor Ketua RT Riang Prasetya. Di mana Riang saat itu?
Baca Selengkapnya200 Petugas Gabungan Bongkar Puluhan Ruko Serobot Bahu Jalan di Plut
25 Mei 2023
Puluhan ruko serobot bahu jalan di Pluit akhirnya dibongkar oleh Pemprov DKI Jakarta pada Rabu, 24 Mei 2023
Baca SelengkapnyaAlasan Pemilik Ruko Serobot Bahu Jalan di Pluit Tutup Saluran Air: Dari Zaman Jakpro Semua Got Sudah Ditutup
24 Mei 2023
Pemilik ruko serobot bahu jalan di Pluit siap jika disuruh membongkar bagian bangunan yang melanggar, namun minta waktu.
Baca SelengkapnyaRuko Serobot Bahu Jalan Dibongkar Hari Ini, Pemilik Sebut Beli Aset dari Jakpro Setelah Habis Sewa 2019
24 Mei 2023
Kasus ruko serobot bahu jalan di Pluit, pemilik mengaku telah mendapat izin dari Jakpro untuk penutupan saluran air atau got di depan rukonya.
Baca SelengkapnyaPetugas Gabungan Bongkar Paksa 22 Ruko Serobot Bahu Jalan di Pluit Hari Ini
24 Mei 2023
Petugas gabungan membongkar paksa 22 ruko serobot bahu jalan di Pluit hari ini. Petugas didampingi TNI dan polisi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ungkap Pemilik Ruko Serobot Bahu Jalan di Pluit Minta Waktu Sebulan untuk Bongkar Bangunannya
24 Mei 2023
Wali Kota Jakarta Utara mengatakan tidak akan memberikan tambahan waktu bagi para pemilik ruko serobot bahu jalan yang belum membongkar rukonya.
Baca SelengkapnyaSempat Cekcok dengan Ketua RT, Pemilik Ruko Serobot Bahu Jalan di Pluit Akhirnya Bongkar Bangunan
22 Mei 2023
Beberapa pemilik ruko serobot bahu jalan dan saluran air di kawasan Pluit, Jakarta Utara telah membongkar bangunan yang berdiri di fasilitas umum.
Baca Selengkapnya