Proyek Tol Serpong-Balaraja Terganjal Izin Pusat

Reporter

Editor

Minggu, 27 Desember 2009 15:09 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang - Rencana Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk membangun tol Serpong-Balaraja terhambat. Sejak direncanakan hampir delapan tahun lalu, proyek jalan bebas hambatan yang menghubungkan Tangerang Selatan dan Ibu Kota Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, itu belum ada tindak lanjutnya karena belum mendapat restu dari Departemen Pekerjaan Umum.

"Bisa dikatakan jalan di tempat," ujar Kepala Dinas Tata Ruang Kabupaten Tangerang, Didin Samsudin, Minggu 27/12.

Didin mengakui jika hingga saat ini proyek itu memang belum dilakukan apa-apa karena belum ada sinyal dari pemerintah pusat. "Kalaupun ini jadi harus koordinasi dengan Tangerang Selatan karena sebagian wilayah ada di sana," katanya.

Pada prinsipnya, kata Didin, Kabupaten Tangerang sudah siap untuk membebaskan lahan. Tapi karena belum ada sinyal persetujuan dari Departemen Pekerjaan Umum hal itu belum dilakukan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tangerang, Dedi Sutardi, mengakui jika proyek itu belum terlaksana karena belum ada respons dari Badan Pengelolaan Jalan Tol (BPJT)." Kalau sudah direspons, kami siapkan anggaran untuk pembebasan lahan," katanya.

Jalan tol sepanjang 32 kilometer itu akan membentang dari Bumi Serpong Damai, melintasi enam kecamatan hingga Balaraja wilayah Barat Tangerang. Jalan tol ini dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dalam jangka panjang.

"Jalan tol Serpong-Balaraja bisa menjadi alternatif tol Tomang-Kebon Jeruk yang kini sudah overload kendaraan," kata Bupati Tangerang, Ismet Iskandar, belum lama ini.

Dengan dibangunnya jalan tol yang menghubungkan Kota Tangerang Selatan dan wilayah Barat Kabupaten Tangerang ini, Ismet berharap, selain mendongkrak pendapatan asli daerah, wilayah yang Kabupaten Tangerang yang dilalui jalan tol ini bisa berkembang.

Ruas jalan tol ini merupakan pengembangan dari rencana pembangunan outer-outer ring road (OORR) sepanjang 108,2 kilometer. Mega proyek jalan ini akan meliputi lima wilayah yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Jalan tol Serpong-Balaraja dimulai dari tol Bumi Serpong Damai ditarik sampai 37 kilometer hingga tol Jakarta-Merak yang melintasi kecamatan Serpong, Curug, Legok, Tigaraksa dan Balaraja.

Enam kecamatan yang selama ini tertutup dan terisolar, kata Ismet, akan bangkit dan berkembang seriring dioperasikannya jalan tol itu.” Akan ada aktifitas perekonomian, tidak seperti selama ini yang hanya lahan tidur saja,”.

Keuntungan lainnya adalah mendongkrak pendapatan asli daerah, karena jalan tol tersebut tidak melalui daerah lain hanya wilayah kabupaten Tangerang saja tidak seperti jalan tol lainnya yang melintasi beberapa wilayah.

”Selain itu, wilayah lebak, Serang yang berbatasan langsung dengan kabupaten Tangerang secara otomatis akan ikut berkembang dan tercipta akses jalan,”kata dia.

Jalan tol Serpong-Balaraja nantinya akan dibangun lima pintu yang berada persis di Kecamatan Serpong, Legok, Curug, Tigaraksa dan Balaraja. Tujuannya adalah untuk mengembangkan wilayah-wilayah tersebut khususnya roda perekonomian.

Advertising
Advertising

JONIANSYAH

Berita terkait

Proyek Jalan Blora Selatan-Ngawi Segera Terealisasi

8 November 2023

Proyek Jalan Blora Selatan-Ngawi Segera Terealisasi

Jalan sepanjang 10 kilometer Randublatung - Getas akan dibangun melalui inpres jalan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim Masyarakat Minta Pembangunan Jalan Tol Ditambah

24 Juli 2023

Jokowi Klaim Masyarakat Minta Pembangunan Jalan Tol Ditambah

Presiden Jokowi mengklaim mendapat banyak permintaan pembangunan jalan tol baru oleh masyarakat lantaran manfaatnya banyak dirasakan

Baca Selengkapnya

Selama 2022, Rp 16,04 Triliun Disalurkan untuk Pembebasan Lahan Jalan Tol

27 Februari 2023

Selama 2022, Rp 16,04 Triliun Disalurkan untuk Pembebasan Lahan Jalan Tol

LMAN menyalurkan Rp16,04 triliun untuk pembebasan lahan bagi pembangunan jalan tol sepanjang 2022.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Siap Beroperasi

22 Januari 2023

Kementerian PUPR: Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Siap Beroperasi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengeluarkan sertifikat laik fungsi untuk Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 (KM 448+994-KM 465+000).

Baca Selengkapnya

Jalan Tol Semarang - Demak Beroperasi Sebelum Libur Natal dan Tahun Baru 2023

8 Desember 2022

Jalan Tol Semarang - Demak Beroperasi Sebelum Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II ditargetkan dapat segera beroperasi untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas Nataru.

Baca Selengkapnya

Jawaban PUPR Soal Rencana Kenaikan Tarif Jalan Tol di Tahun Ini

15 September 2022

Jawaban PUPR Soal Rencana Kenaikan Tarif Jalan Tol di Tahun Ini

PUPR menyatakan hingga saat ini belum ada keputusan terbaru terkait penyesuaian tarif sejumlah ruas jalan tol.

Baca Selengkapnya

PUPR Akan Lelang Proyek 9 Jalan Tol Senilai Rp 148,9 T

25 Juni 2022

PUPR Akan Lelang Proyek 9 Jalan Tol Senilai Rp 148,9 T

PUPR mencatat terdapat 9 ruas jalan tol dengan total investasi Rp148,9 triliun yang tengah disiapkan untuk nantinya dilelang.

Baca Selengkapnya

Warga Tanah Baru Ancam Demo Proyek Tol Cijago karena Jalan Cuma Diganti JPO

24 Februari 2022

Warga Tanah Baru Ancam Demo Proyek Tol Cijago karena Jalan Cuma Diganti JPO

Jalan lingkungan yang bisa dilewati kendaraan roda empat, hanya diganti dengan JPO oleh kontraktor proyek Tol Cijago Seksi 3 di wilayah Tanah Baru.

Baca Selengkapnya

LMAN: Porsi Pembayaran Langsung Pengadaan Lahan 2021 Menjadi 57 Persen

26 Januari 2022

LMAN: Porsi Pembayaran Langsung Pengadaan Lahan 2021 Menjadi 57 Persen

LMAN menyebutkan surat permohonan pembayaran (SPP) yang menjadi syarat pendanaan lahan pun meningkat 87,27 persen

Baca Selengkapnya

BNI dan PT SMI Salurkan Kredit Sindikasi Rp 2,6 Triliun Bangun Tol Cijago

14 Desember 2021

BNI dan PT SMI Salurkan Kredit Sindikasi Rp 2,6 Triliun Bangun Tol Cijago

Nilai pembiayaan sindikasi ini Rp 2,68 triliun dengan porsi BNI sebagai lead arranger Rp1,38 triliun dan PT SMI mencapai Rp1,3 triliun.

Baca Selengkapnya