Ombak Tinggi, Pelayaran ke Pulau Seribu Terganggu

Reporter

Editor

Sabtu, 16 Januari 2010 15:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Gelombang laut tinggi selama sepekan ini menyebabkan pelayaran ke Kepulauan Seribu terganggu. "BMG sudah memberikan edaran agar kapal-kapal kecil tidak berlayar," kata Bupati Kepulauan Seribu, Burhanudin, Sabtu (16/1).

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika di Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok, Siswanto, mengatakan ombak memang agak besar untuk dua hari ke depan. "Ketinggian 2 hingga 3 meter. Untuk kapal kecil cukup berbahaya," kata dia. Gelombang mulai turun pada 18 Januari nanti menjadi 1,5 hingga 2 meter.

Menurut Burhanudin, pihaknya sudah mengimbau para pemilik kapal agar tidak berlayar, terutama kapal penumpang dari Muara Angke. "Tapi mereka sudah pengalaman, jadi pintar menjadi celah dan tetap berlayar," katanya.

Jika ada gelombang tinggi, kapal biasanya segera mencari perlindungan di pulau terdekat. Ia mencontohkan kapal penumpang yang hari ini berlindung di Pulau Onrust untuk menghindari ombak tinggi. Hal ini memang menyebabkan waktu perjalanan jadi bertambah lama. "Selama ini penduduk Pulau Seribu sudah terbiasa," katanya.

Terganggunya pelayaran menyebabkan aktivitas pelayanan pemerintahan ikut terganggu. "Saya juga sudah seminggu gak ke kantor di Pulau Pramuka karena ombak tinggi," kata Burhanudin. Dari delapan kapal yang dimiliki Pemerintah Kepulauan Seribu, hanya dua kapal besar yang diperbolehkan berlayar.

Masyarakat, terutama nelayan, juga dirugikan karena tak bisa melaut selama ombak tinggi. Ada juga yang tak bisa pulang. "Tadi mau naik kapal dari Angke, tapi gak bisa berlayar karena ombak tinggi," kata Ahmad Furqon, warga Pulau Pramuka.

Selain itu, industri pariwisata juga terkena dampaknya. "Kunjungan wisatawan setidaknya turun 30 persen," ujarnya.

Meski pelayaran terganggu, Burhanudin menjamin stok makanan di Kepulauan Seribu cukup. "Dari dulu kalau bulan November hingga Februari, gelombang memang tinggi. Jadi masyarakat sudah mengantisipasi," kata dia.

Apalagi salah satu sentra ekonomi Kepulauan Seribu di Pulau Untung Jawa tak jauh dari daratan, sehingga pelayaran ke sana relatif aman. "Dari Untung Jawa baru didistribusikan ke pulau-pulau lain," katanya.

Untuk menjamin keselamatan pelayaran, Pemerintah sedang mengkaji untuk mengganti kapal-kapal penumpang yang dianggap tidak layak. "Itu kan kapal ikan yang diubah menjadi kapal penumpang. Secara bertahap akan kami upayakan diganti dengan kapal yang lebih layak," ujarnya.

SOFIAN

Berita terkait

Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudera Hindia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Jasa Pelayaran

25 hari lalu

Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudera Hindia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Jasa Pelayaran

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi, terutama di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

32 hari lalu

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

Ada beberapa jalur pelayaran utama yang melewati Baltimore, diperkirakan lusinan kapal melewati jembatan itu

Baca Selengkapnya

Diduga Tersambar Petir Corong Asap Kapal Pesiar Terbakar

34 hari lalu

Diduga Tersambar Petir Corong Asap Kapal Pesiar Terbakar

Imbas dari terbakarnya corong pembuangan kapal pesiar Carnival Freedom dua pelayaran berikutnya dibatalkan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Sediakan 47 Ribu Kuota Mudik Gratis Kapal Laut, Ada 47 Rute

45 hari lalu

Kemenhub Sediakan 47 Ribu Kuota Mudik Gratis Kapal Laut, Ada 47 Rute

Kemenhubmenyediakan 47.194 tiket untuk mudik gratis menggunakan kapal laut. Penumpang diminta menghubungi operator kapal.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Gelombang 2,5 Meter di Sulawesi dan Maluku, BMKG: Perhatikan Risiko Pelayaran

20 Februari 2024

Peringatan Dini Gelombang 2,5 Meter di Sulawesi dan Maluku, BMKG: Perhatikan Risiko Pelayaran

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang laut maksimal 2,5 meter di perairan Indonesia Tengah. Patut jadi perhatian pelaut.

Baca Selengkapnya

Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Mayoritas di Perairan Sulawesi

15 Februari 2024

Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Mayoritas di Perairan Sulawesi

Peringatan dini gelombang tinggi, maksimal hingga 4 meter, ditujukan BMKG untuk masyarakat pesisir dan pelaut.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Natuna dan Sulawesi

14 Februari 2024

BMKG: Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Natuna dan Sulawesi

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi, maksimal hingga 4 meter, pada 14-15 Februari 2024 bagi pelayaran dan masyarakat pesisir.

Baca Selengkapnya

Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar

10 Februari 2024

Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar

Menhub Budi Karya Sumadi memastikan arus penumpang pelayaran dari dan menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau berjalan lancar terutama pada masa libur Tahun Baru Imlek 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Laut Tinggi Maksimal 4 Meter, Kapal Nelayan Hingga Kargo Harus Waspada

4 Februari 2024

BMKG: Potensi Gelombang Laut Tinggi Maksimal 4 Meter, Kapal Nelayan Hingga Kargo Harus Waspada

BMKG memperkirakan gelombang laut meninggi di sejumlah daerah sejak hari ini hingga 5 Februari 2024 besok. Peringatan dini untuk pelayaran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapal Pesiar Icon of The Seas yang Terbesar Di Dunia

27 Januari 2024

5 Fakta Kapal Pesiar Icon of The Seas yang Terbesar Di Dunia

Kapal pesiar Icon of The Seas Royal Caribbean mulai berlayar pada Sabtu, 27 Januari 2024

Baca Selengkapnya