Buruh Mogok, Terminal Peti Kemas Koja Lumpuh  

Reporter

Editor

Sabtu, 1 Mei 2010 13:37 WIB

Terminal Peti Kemas Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, Jakarta Utara lumpuh akibat aksi mogok karyawan. Menurut Tedy Herdian, Sekretaris Umum Serikat Pekerja TPK Koja, seluruh karyawan yang berjumlah 485 orang ikut dalam aksi mogok ini.

Mogok dilakukan sejak pukul 00.00 WIB 1 Mei 2010 sampai 2 x 24 jam. Untungnya hari ini tidak ada kapal yang bersandar. Namun besok ada satu kapal yang berlabuh di TPK Koja. "Bongkar muat tidak akan dilayani sampai tanggal 3 Mei. Kami minta maaf," kata Tedy. Upaya untuk memindahkan aktivitas bongkar muat ke JICT juga tidak mungkin karena SP JICT menolak sebagai bentuk solidaritas.

Menurut dia, mogok ini terpaksa dilakukan karena tidak ada titik temu dengan pihak manajemen. Ada tiga tuntutan. Pertama, perubahan status dari Kerja Sama Operasi menjadi Perseroan Terbatas. TPK Koja adalah kerjasama antara PT Pelindo II dengan Hutchison Ports Holding (HPH) dengan porsi 52 persen dan 48 persen. Karyawan kuatir jika pada saat KSO berakhir pada 2018, tidak ada kejelasan status karyawan. "Kita tidak ada jaminan untuk tetap bekerja," kata dia.

Kedua, karyawan menuntut adanya peremajaan alat-alat. "Alat kita sudah tua. Umur produktif dan ekonomisnya sudah habis" kata dia. Ia mencontohkan alat Rubber Tire Gantry atau Tanggo yang berfungsi untuk memindahkan peti kemas. Alat ini seharusnya sudah diganti karena sudah berumur lebih dari 12 tahun. "Alatnya jadi sering trouble, pelayanan jadi lamban," ujarnya. Selain itu tidak ada standar keamanan pada alat-alat kerja.

Ketiga, karyawan menuntut agar tidak ada diskriminasi antara karyawan JICT dengan TPK Koja. "Pemiliknya sama, yaitu Pelindo II dan HPH. Tapi perlakuannya beda," ujarnya. Secara rata-rata karyawan JICT menerima US $ 35 ribu dalam setahun, sedangkan rata-rata karyawan TPK Koja hanya US $ 9 ribu. "Padahal pekerjaannya sama," katanya.

Tuntutan karyawan tak hanya masalah kesejahteraan pekerja. "Kita mau TPK Koja tetap ada karena ini adalah aset bangsa," kata dia.

SOFIAN

Berita terkait

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

5 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

1 Mei 2023

Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

Selain lazim di peringatan Hari Buruh Internasional, May Day atau Mayday juga untuk merujuk ke kondisi kritis seperti di kedaruratan penerbangan.

Baca Selengkapnya

May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

1 Mei 2023

May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

Kerusuhan Haymarket adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah gerakan buruh dan hak-hak pekerja internasional, muasal May Day.

Baca Selengkapnya

Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

30 April 2023

Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

Labour Day atau Hari Buruh mengindikasikan kebijakan Hari Buruh Nasional Amerika Serikat untuk melawan pengaruh May Day yang sarat gerakan sosialisme.

Baca Selengkapnya

Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

30 April 2023

Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

Makna peringatan Hari Buruh atau yang juga dikenal dengan May Day. Ketahui juga sejarah terbentuknya hari tersebut baik di dunia maupun di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

30 April 2023

Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

Sejarah Hari Buruh Sedunia atau International Workers Day of May merupakan sejarah perjuangan kelas buruh dalam memperjuangkan haknya.

Baca Selengkapnya

Menaker: May Day Momentum Gaungkan Hubungan Industrial Pancasila

31 Maret 2022

Menaker: May Day Momentum Gaungkan Hubungan Industrial Pancasila

Hubungan Industrial Pancasila efektif dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis.

Baca Selengkapnya

Berakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan

15 Oktober 2021

Berakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan

Kontes kecantikan terus dilanggengkan hingga sekarang. Kontes kecantikan sendiri mempunyai sejarah yang panjang.

Baca Selengkapnya

Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI

3 Mei 2021

Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI

Walikota Semarang menyampaikan kekhawatiran para pekerja terkait UU Cipta Kerja. Antara lain sistem kerja kontrak, praktik outsourcing, dan waktu kerja yang eksploitatif

Baca Selengkapnya

May Day 2020, 5 Film Ini Mengulik Perjuangan Buruh

1 Mei 2020

May Day 2020, 5 Film Ini Mengulik Perjuangan Buruh

Berikut 5 film yang menyoroti perjuangan para buruh dan pekerja, yang cocok untuk ditonton di Hari Buruh Internasional atau May Day 2020.

Baca Selengkapnya