Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

image-gnews
ABK Vietnam menunjukan kapal ikan berukuran kecil yang menjadi sasaran penangkapan di perairan Laut Natuna Utana, Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
ABK Vietnam menunjukan kapal ikan berukuran kecil yang menjadi sasaran penangkapan di perairan Laut Natuna Utana, Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nakhoda kapal ikan asing (Kia) Vietnam yang melakukan illegal fishing di Laut Natuna Utara mengungkapkan alasannya mencuri ikan di Indonesia. Hal itu disampaikannya saat kapal Vietnam berhasil ditangkap PSDKP KKP, Sabtu malam, 4 Mei 2024. 

Saat peninjauan yang dilakukan Plt. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Dr. Pung Nugroho Saksono ke atas kapal Vietnam, nakhoda kapal menunjukan isi palka ikan hasil tangkapan mereka.

Ikan yang ditunjukan sudah dibungkus dalam plastik. Ikan jenis pertama ditunjukan yaitu ikan dasar yaitu ikan mata besar. "Ikan ini adanya di dasar laut," kata pria yang akrab disapa Ipunk itu.

Ia melanjutkan, jenis ikan yang diambil ini menggunakan alat tangkap trawl yang sangat merusak. Proses kerja menjaring ikan didasar laut. "Makanya karang juga rusak," kata Ipunk.

Ipunk meminta nakhoda mengambilkan ikan jenis lain, yaitu ikan berukuran kecil yang tak layak di konsumsi. "Nelayan Vietnam ini tidak ada target ikan tertentu, semua yang ada di laut diambil, termasuk ikan-ikan kecil ini," katanya. 

Sehingga aktivitas kia Vietnam ini kata Ipunk, sangat membahayakan dan merusak ekologis. Tak hanya karang rusak tetapi ikan juga susah berkembang biak. "Kerugian negara yang jelas disini, kerugian ekologinya lebih besar tentunya dari kerugian ekonomi," kata Ipunk.

Ipunk yang baru saja ditunjuk menjadi PLT Dirjen PSDKP berkomitmen melawan tindakan illegal fishing di Natuna. "Kami punya cara, bekerjasama dengan intansi lainnya untuk menjaga laut Natuna, agar tidak kosong dari patroli," katanya. 

Pengakhuan nakhoda Vietnam

Usai menunjukan hasil tangkapan mereka salah seorang nakhoda Kia Vietnam Keng (41 tahun) mengungkapkan alasannya melaut di perairan Natuna. "Karena ikan di Indonesia masih banyak," kata Keng dengan bahasa Vietnam yang diterjemahkan oleh translator PSDKP.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga mengakui menangkap ikan dengan cara menggunakan trawl. Alat ini sebenarnya di Indonesia dilarang penggunaannya. Keng juga mengaku sudah dua hari mencuri ikan di Natuna sebelum ditangkap PSDKP. "Tidak seringlah," kata Keng saat ditanya intensitas kapalnya mencuri ikan di Natuna. 

Ia juga mengatakan, kia Vietnam memang tidak memiliki target tangkapan. Nelayan menangkap senua jenis ikan bahkan ikan-ikan kecil. "Ikan kecil ini untuk buat saus kecap ikan di Vietnam, dijual 4000 dong Vietnam," katanya. 

KIA Vietnam Marak

PSDKP KKP setidaknya menangkap dua Kia Vietnam di Laut Natuna Utara dan 1 kapal asing berbendera Malaysia di selat malaka.

Total nahkoda yang ditangkap sebanyak 25 orang dengan barang bukti ikan sebanyak 15 ton lebih. Saat ini dua Kia Vietnam sudah berada di PSDKP Batam, sedangkan Kia Malaysia di bawa ke PSDKP Belawan.

Ipunk mengatakan Kia Vietnam marak paska perayaan imlek pada bulan Januari dan Februari. Setelah imlek kapal kembali ramai di Laut Natuna Utara.

Pilihan Editor: Korlantas Uji Coba Pengiriman Surat Tilang Melalui Whatsapp

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Luncurkan Project Management Office 724 untuk Awasi Pengelolaan Lobster

3 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Project Management Office 724 untuk mendukung tata kelola lobster di Gedung Mina Bahari IV, KKP, Rabu, 15 April 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
KKP Luncurkan Project Management Office 724 untuk Awasi Pengelolaan Lobster

KKP membentuk PMO 724 untuk mendukung tata kelola lobster di tanah air.


200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

3 hari lalu

Persawahan di Desa Banyu Asih, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang yang telah diuruk untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), Jumat, 10 Mei 2024. Foto: TEMPO/Ayu Cipta
200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

Sekitar 200 hektar tanah di Desa Lontar Kecamatan Kemeri Kabupaten Tangerang, masuk dalam plotting lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2


Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

4 hari lalu

Petugas menunjukkan barang bukti benih lobster saat ungkap kasus di kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madia Pabean B Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 18 Juni 2021. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madia Pabean B Palembang bersama Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sumatera bagian timur, Direktorat P2 dan Polda Sumsel berhasil mengungkap rencana penyelundupan sebanyak 225.664 ekor benih lobster senilai Rp33,8 miliar dan mengamankan empat orang tersangka. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.


Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

11 hari lalu

Taman Nasional Cuc Phuong Vietnam (ninhbinhtouristcenter.com)
Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.


Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

12 hari lalu

Komandan Pangkalan TNI AL Palembang Kolonel Sandy Kurniawan (Paling kiri) menunjukkan barang bukti upaya penyelundupan 99 ribu lebih Bibit Bening Lobster di Pulau Rimau, Banyuasin. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

Sumatera Selatan masuk sebagai salah satu jalur utama penyelundupan benih lobster. Dari 2021-2023, berhasil digagalkan 17 kali upaya penyelundupan.


KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

13 hari lalu

Anak buah kapal (ABK) kapal asing diamankan Personel Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Pelabuhan Pangkalan PSDKP Batam, Kepulauan Riau, Jumat 20 Agustus 2021. PSDKP berhasil mengamankan kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal beserta 22 awak kapal berkewarganegaraan Vietnam di Perairan Natuna Utara. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.


KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

15 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

15 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

15 hari lalu

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) telah menetapkan 5,5 juta hektar habitat penyu sebagai kawasan konservasi.


KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

15 hari lalu

Ikan tuna seberat 50 kg dipersiapkan untuk upacara
KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.