Menolak Sensus akan Diancam Penjara Lima Tahun  

Reporter

Editor

Selasa, 29 Juni 2010 08:10 WIB

TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pusat Statistik DKI Jakarta mengambil jalan tegas demi menuntaskan pelaksanaan sensus penduduk yang berakhir dua hari lagi.

Petugas sensus tidak segan-segan mengancam penduduk yang menolak disensus dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, yang bisa menjerat mereka hukuman penjara lima tahun dan denda Rp 100 juta.

Menurut Kepala BPS DKI Jakarta, Agus Suherman, hal ini sudah diberlakukan untuk kawasan elit seperti Permata Hijau, Grogol Utara. Di tempat ini, beberapa waktu lalu, sebanyak 22 kepala rumah tangga menolak disensus.

Meski sinis, kata Agus, akhirnya mereka bersedia setelah diancam dengan UU statistik. "Mereka takut juga," kata Agus, saat ditemui dikantornya di gedung Balai Informasi dan Promosi Industri (BIPI), Cempaka Putih, Jakarta Pusat, sore kemarin.

Badan Pusat Statistik DKI, dikatakan Agus, juga bekerjasama dengan Dinas Perumahan Provinsi untuk mencari CP (contact person), seperti pengelola apartemen dan penyewanya--contohnya apartemen Shangri-La.

"Kreativitas seperti ini dilakukan wilayah Jakarta Pusat," kata Agus. Belakangan, dijelaskan Agus, pihak pengelola apartemen lain yang juga sulit ditembus seperti apartemen City Love, Sudirman, sudah memberi sinyal bersedia untuk dilakukan sensus.

Secara keseluruhan Agus meyakini, sensus penduduk di DKI sudah mendekati 100 persen. Dia mengkalkulasi, jumlah penduduk Jakarta tidak akan jauh dari angka 9,6 juta jiwa--dengan catatan ini masih bisa berubah. Karena fakta di lapangan menunjukkan bahwa terdapat rumah kosong, termasuk penduduk yang ternyata memiliki rumah di tempat lain

Hari ini, Agus mengundang semua kepala wilayah di Jakarta. Dia akan meminta semua dokumen sudah mulai dikirim ke Pusat Pengolahan Data Provinsi yang berada di gedung BIPI. Sekarang, hampir semua data masih di wilayah.

"Baru ada dari beberapa kelurahan yang masuk ke Provinsi. Sekitar 2 persen saja," ujar Agus. Berbeda dengan di wilayah yang menangani dokumen secara manual, di pusat pengolahan provinsi data akan diolah dengan teknologi tnformasi.

Agus mengatakan, masyarakat harus bersabar menunggu hasil sensus penduduk ini. Karena untuk pendataan rinci baru akhir tahun BPS bisa merilis hasilnya.

HERU TRIYONO

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

12 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

12 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

12 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

12 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

12 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

30 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya