Di Depok, Calon Murid Bisa Pilih Empat Sekolah

Reporter

Editor

Rabu, 30 Juni 2010 20:19 WIB

TEMPO Interaktif, Depok - Penerimaan siswa baru di Depok memberikan kesempatan kepada calon murid untuk mengambil empat pilihan sekolah. Sistem penerimaan ini berbeda dengan sistem tahun lalu yang hanya memberikan kesempatan calon murid untuk mengambil tiga pilihan.

Tawaran ini berlaku bagi calon murid SMP dan calon murid SMU. Setiap calon siswa SMP bisa memilih empat pilihan dari 17 SMP negeri yang ada di Kota Depok. Adapun calon siswa SMU bisa memilih empat dari 7 SMU negeri yang ada.

Kepala Sekolah SMPN 4, Popor Masrifah menjelaskan sistem penerimaan dengan empat pilihan ini akan memudahkan calon murid ketika mencari sekolah negeri. Terlebih lagi, dengan sistem penerimaan online, calon siswa cukup mendatangi lokasi SMP negeri yang paling dekat dengan lokasi rumahnya dan memasukkan data diri serta empat sekolah yang menjadi pilihannya dalam komputer yang disedikan di setiap sekolah negeri. “Jadi kalau rumahnya dekat SMPN 4, silakan datang ke sini dan bisa langsung memilih empat sekolah yang dituju,” katanya kepada wartawan, Rabu (30/6).

Nantinya, kata dia, komputer akan langsung menunjukkan kepada calon siswa tersebut tentang sekolah-sekolah mana saja yang diperkirakan bisa menampung siswa tersebut. Menurut Popor, data tentang batas nilai tiap sekolah atau passing grade akan berubah-ubah setiap harinya. Hal tersebut lantaran setiap harinya selalu ada calon murid yang mendaftar. Batas nilai ini baru akan benar-benar tidak bisa berubah saat proses penerimaan ditutup pada Jumat nanti (02/07).

Proses penerimaan siswa baru ini berlangsung dari tanggal 28 Juni sampai 2 Juli mendatang. Penerimaan ini dibuka jam 08.00 dan ditutup pada pukul 12.00. Khusus untuk hari Jumat, penerimaan ditutup pada pukul 11.00.

Sementara itu, Lina, 45 tahun, salah satu orang tua siswa merasa khawatir jika anaknya tidak diterima di sekolah negeri. Menurutnya, dari empat sekolah yang dipilihnya, tak satupun yang nilai batasnya bisa dipenuhi oleh nilai UASBN anaknya. “Nggak ada yang nilai batasnya 23,” katanya kecewa. Meski demikian, ia berharap nilai batas tersebut masih bisa berubah.

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menghimbau orang tua tidak asal-asalan dalam memasukkan sekolah pilihan meskipun diberikan jatah empat pilihan. Setidaknya sebelum memilih, ada dua informasi yang harus diketahui orang tua siswa. Pertama, daya tampung sekolah. Kedua, sekolah tersebut dinilai favorit atau tidak. “Kalau tidak favorit, mudah-mudahan yang memilih sekolah ini sedikit, sehingga kemungkinan diterima lebih banyak,” katanya.

TIA HAPSARI

Berita terkait

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'

Baca Selengkapnya

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.

Baca Selengkapnya