Orang Tua Kecewa Pendaftaran SMA Diulang  

Reporter

Editor

Senin, 5 Juli 2010 12:47 WIB

Sejumlah Orang Tua mengembalikan formulir Pra pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 68 Jakartan (28/6). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan mengulang Pendaftaran Peserta Didik Baru untuk tingkat Sekolah Menengah Atas. Rencana pendaftaran ulang tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 8 Juli ini.

Dengan adanya pendaftaran ulang tersebut, membuat sebagian orang tua siswa merasa kecewa. Pasalnya mereka tidak bisa segera mengetahui apakah anaknya diterima sekolah yang dituju atau tidak.

"Kami orang tua juga punya urusan lain. Kalau anak saya belum diterima sekolah tentu ini menguras konsentrasi. Fokus kami jadi ke sekolah anak daripada ke pekerjaan," kata Yarno, warga Tanjung Priok yang mendaftarkan anaknya Sheila ke SMA Negeri 72, Kodamar, Jakarta Utara.

Yarno mendaftarkan anaknya ke SMA 72 pada Jumat pekan lalu. Setelah mendaftar ia selalu mem-follow up pendaftaran tersebut dengan cara datang langsung ke sekolah atau melalui sambungan telpon. Namun jawaban dari pihak sekolah selalu sama yaitu disuruh menunggu karena server pusat sedang mengalami gangguan. "Tiap hari saya berhubungan dengan sekolah tapi jawabannya selalu sama," ujarnya.

Hari ini Yarno dan anaknya cukup tercengang dengan penjelasan dari pihak sekolah yang mengatakan bahwa pendaftaran diulang dan data anaknya yang sempat didaftarkan kemungkinan tidak akan dipakai. "Ini kan menjadi sia-sia. Tapi mau gimana lagi" ujarnya pasrah.

Advertising
Advertising

Yarno menyarankan agar server pusat segera diperbaiki. Kalau perlu untuk mempercepat pendaftaran, sekolah tidak perlu menggunakan sistem online seperti yang diterapkan oleh pusat. "Jujur untuk orang awam seperti saya sistem online ini sangat membingungkan," ujarnya.

Yarno juga menyangsikan tahun ajaran baru akan dimulai tepat waktu yaitu pada 12 Juli jika kondisinya masih seperti sekarang. Ia menyarankan kalau server belum juga bisa diperbaiki sebaiknya kegiatan belajar mengajar di undur.

"Kami orang tua inginnya lebih cepat lebih baik. Kalau bisa diselesaikan tepat waktu tentu tidak perlu di undur masuk sekolahnya," katanya.

Yati, 38 tahun, juga mengeluhkan hal yang sama. Ia dan anaknya datang jauh dari Bekasi ke SMA 72 hanya untuk mengetahui apakah anaknya diterima atau tidak. Namun penjelasan dari pihak sekolah membuatnya kecewa karena mengatakan bahwa pendaftaran diulang. "Kecewa mas, tapi mau gimana lagi," kata Yati kepada Tempo dengan nada kesal.

DANANG WIBOWO

Berita terkait

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'

Baca Selengkapnya

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.

Baca Selengkapnya