Ahli Waris Berkeras Tanah Eks Yon Angkub Bukan Milik TNI

Reporter

Editor

Senin, 12 Juli 2010 13:36 WIB

Personil TNI Ditbekan mendata ulang kepemilikan rumah TNI Eks Yon Angkub, Cililitan, Jakarta (16/2). TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Yos Parlindungan Simanjuntak, 54 tahun, bersikeras menyatakan lahan seluas sekitar 2,4 hektare yang kini bernama komplek Eks Yon Angkub adalah lahan peninggalan buyutnya, bukan lahan perumahan dinas tentara seperti yang dinyatakan oleh Pihak TNI Angkatan Darat.

"Ini tanah milik buyut saya, Nyai Saripah yang kemudian diakui oleh pihak tentara," tutur Yos, ahli waris yang sengaja datang dari Pondok Gede untuk menolak aksi pengosongan yang menurut surat peringatan akan dilakukan oleh pihak Direktorat Pembekalan Angkutan AD pada hari ini.

Menurut Yos, lahan tersebut semula adalah tanah adat milik Nyai Saripah, buyutnya, yang dirampas oleh tentara Jepang pada tahun 1942. Kemudian, ketika Jepang menyerah lahan tersebut diambil alih oleh Tentara Batalyon 3 Mei Indonesia gabungan KNIL dan laskar lainnya.

Tahun 1960, lanjut Yos, tanah kemudian ditempati oleh Batalyon Angkutan Kuda Beban (Angkub). "Namun pada saat itu ada perjanjian antara lurah dan tentara bahwa tanah hanya diserahkan secara ksatrian dengan status pinjaman kepada tentara," papar Yos.

Tahun 1965 Batalyon Angkutan Kuda Beban dibubarkan, setelah itu Yos selaku ahli waris mengaku telah mengurus surat-surat mengenai status kepemilikan lahan dan melayangkan pengajuan ke Kodam. "Tapi tidak digubris," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sehingga pada tahun 1985, saat Yos mengurus soal kepemilikan lahan disarankan untuk membayar pajak bumi dan bangunan atas lahan tersebut, Yos juga mengurus secara hukum formal mengenai kepemilikan lahan. "Jadi saya punya surat-surat lengkap, layangkan surat ke Kodam tidak digubris, jadi sebagian lahan saya jual," papar Yos lagi.

Tahun 1997, menurut Yos, pihak TNI pernah mencoba mengurus kepemilikan tanah lahan di Badan Pertanahan Nasional. "Tapi ditolak oleh BPN, karena tanah milik adat," jelas Yos.

Saat ini, warga komplek Eks Yon Angkub bersiaga untuk menolak aksi pengosongan yang rencananya akan dilakukan oleh Ditbekang AD kepada 46 rumah yang berada di komplek tersebut, sebagaimana tercantum dalam surat peringatan terakhir tertanggal 6 Juli 2010.

Warga berkeberatan terhadap isi surat tersebut, karena menurut Ketua RTsetempat, Heri, permasalahan mengenai sengketa kepemilikan lahan seharusnya tidak dilakukan oleh pihak TNI sehubungan dengan dikeluarkannya perintah moratorium Panitia Kerja Komisi I DPR RI soal eksekusi rumah dinas tentara .

"Kalau begini, kan, berarti moratorium DPR diabaikan," tutur Heri.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya