Kepala Satpol PP Enggan Komentar Soal Temuan MUI  

Reporter

Editor

Kamis, 12 Agustus 2010 17:26 WIB

Muhammad Effendi Anas. TEMPO/ Ramdani
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Satuan Pamong Praja Effendi Anas enggan berkomentar mengenai implikasi dari temuan Majelis Ulama Indonesia tentang 12 kerangka jenazah Habib Hasan bin Muhammad al Haddad alias Mbah Priuk.

Menurutnya jatuhnya korban saat kerusuhan di Koja akibat bentrokan antara personilnya dan warga Koja dengan temuan MUI Jakarta tersebut adalah dua hal yang berbeda.

"Itu dikembalikan lagi ke institusi yang mengeluarkannya (MUI). Saya tidak berkomentar dulu," kata Effendi melalui sambungan telepon, Kamis (12/8).

Menurut Effendi, hingga saat ini belum ada aduan permintaan tindak lanjut dari keluarga korban meninggal personil Satpol PP setelah MUI Jakarta mengumumkan temuannya itu.

Dan mengenai apakah ada tindakan hukum selanjutnya terkait kerusuhan akibat usaha penggusuran makam Mbah Priok yang terjadi April lalu itu, Effendi menegaskan itu adalah ranah dari Kepolisian Daerah Metro Jaya. "Itu terdapat orang yang dibunuh. Itu sudah kewenangan polisi," ujar Effendi.

Sebelumnya, MUI Jakarta telah mempublikasikan temuan berdasarkan penelitian pada periode Juni-Juli 2010. Di situ dikatakan bahwa 12 kerangka jenasah Habib Hasan bin Muhammad al Haddad alias Mbah Priuk dan keluarga telah dipindahkan ke TPU Semper pada 21 Agustus 1997.

Dengan kata lain, masyarakat selama ini mengunjungi makam yang telah kosong. Menurut MUI, yang ada di TPU Dobo saat ini hanyalah nisan.

Nisan ini sendiri kembali dipindahkan dari TPU Semper ke Dobo pada 1999 yang disusul pembangunan kembali makam di eks lahan kuburan Mbah Priok plus bangunan rumah tinggal Muhammad bin Ahmad bin Zein Al Haddad dan Ali Alydrus.

RENNY FITRIA SARI

Berita terkait

Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

1 hari lalu

Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

MUI ingin merawat tali silaturahmi dengan berbagai mitra kerja dan komponen bangsa

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

50 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

53 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

56 hari lalu

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah

Baca Selengkapnya

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

56 hari lalu

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

9 Maret 2024

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

4 Maret 2024

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya