Rumah Potong Ayam Kramat Jati Diultimatum

Reporter

Editor

Minggu, 22 Agustus 2010 13:31 WIB

Suasana sebuah rumah potong ayam di Parung, Bogor, Rabu (2/9). Menurut data Departemen Perdagangan, pasokan ayam dan telur cukup untuk memenuhi peningkatan permintaan menjelang lebaran. Foto: TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah Jakarta Timur memberikan ultimatum kepada pemilik rumah potong ayam di Kramat Jati. Ultimatum ini diberikan pada rumah potong yang masih melakukan kegiatan di lingkungan pemukiman hingga September mendatang. Upaya ini dilakukan pemerintah untuk segera mengatasi pencemaran limbah.


Camat Kramat Jati Ucok Bangsawan mengatakan dua lokasi pemotongan ayam yang berada di permukiman warga Jalan Nusa IV RT 12 RW 03, Kelurahan Kramatjati, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, telah mencemari lingkungan dengan membuang sisa darah serta jeroan ayam langsung ke selokan.

"Ini yang dikeluhkan warga, selain bau juga dikhawatirkan menimbulkan penyakit," ujarnya saat dihubungi siang ini. Kedua rumah potong tersebut menampung sekitar 500 hingga 1000 ekor ayam perhari yang nantinya akan dijual di Pasar Kramat Jati.

Selama ini pemotongan dilakukan dengan cara manual tanpa mengindahkan persyaratan kesehatan yang berlaku. "Limbah dibuang sembarangan, sisa bulu ayam juga dibakar menimbulkan polusi," kata dia.

Karenanya pemerintah memberikan tengat waktu hingga September mendatang agar para pemilik membenahi proses pemotongan tersebut. Apabila pencemaran masih terjadi rumah potong ayam tersebut akan ditutup paksa.

"Kami tunggu hingga habis hari raya lebaran. Jika limbah masih belum dibersihkan, terpaksa kami gunakan kekerasan untuk menutup," tambahnya.

Sementara itu meski melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2007, izin aktivitas pemotongan ayam masih diberikan sambil menunggu Rumah Pemotongan Ayam (RPA) di Rawa Kepiting, Jakarta Timur selesai dilakukan. "Kalau sudah jadi mereka harus mengikuti peraturan pemerintah dan hanya menjual ayam yang sudah dipotong," kata dia.

VENNIE MELYANI

Advertising
Advertising

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

23 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

42 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya