TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketinggian air di pintu air Manggarai dari pagi hingga siang hari, Jumat (8/2), pada pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB, terus mengalami peningkatan dengan ketinggian 860 sentimeter. Kenaikan ini disebabkan terus meningkatnya debit air Sungai Ciliwung di Depok. Sejak pukul 20.00 WIB, Kamis (7/2) malam hingga Jumat (8/2) pukul 01.00 WIB, ketinggian air di Depok mencapai 190 sentimeter. “Ini sangat berbahaya, karena selama enam jam ketinggian air di Depok bertahan 190 sentimeter," kata Riwud Padmadi, penjaga pintu air Manggarai kepada Tempo News Room Jumat siang. Angka ini jauh di atas ketinggian air pada Rabu (30/1) lalu yang mencapai 140 sentimeter di Depok dan 760 sentimeter di pintu air Manggarai. kendati sejak awal pekan hingga Kamis kemarin banjir yang sempat menggenangi Jakarta telah surut. Namun dengan semakin naiknya air sungai Ciliwung di Depok sejak dinihari tadi, menyebabkan daerah di sepanjang bantaran sungai Ciliwung ke arah Jakarta terancam banjir. “Karena jalan air ke Jakarta enam jam maka beberapa daerah seperti Bidaracina, Manggarai, Cawang dan Jatinegara pagi atau siang ini akan direndam banjir lagi.” ujar Rriwud. Semakin naiknya air di Depok dan pintu Air Manggarai ini membuat Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta sejak pukul 08.00 WIB hingga sekarang membuka pintu air ke arah Ciliwung kota setinggi 10 sentimeter, sedangkan ke pintu air Banjirkanal telah dibuka total . “Daerah sekitar Menteng, Monas dan pusat kota belum akan terendam banjir karena bukaannya masih kecil. Jika bukaannya di atas 25 sentimeter baru terancam,” katanya. Dengan dibukanya pintu air setinggi 10 sentimeter ketinggian air di pintu air Manggarai ini sudah turun dari 165 sentimeter pada pukul 10.00 WIB menjadi 160 sentimeter pada pukul 11.00 WIB. Kondisi cuaca di Depok saat ini berawan tebal, sedangkan di Manggarai mendung yang disertai hujan gerimis. (Yura Syharul – Tempo News Room)