TEMPO Interaktif, Bogor - Rencana pembangunan Bogor Cyber Park (BCP) di atas lahan seluas 90.000 meter persegi di Kelurahan Mulyaharja Kota Bogor ternyata hanya angan-angan, karena sampai saat ini tidak jelas keberadaannya, bangunan yang direncanakan juga tidak jadi sama sekali. Padahal saat peletakan batu pertama disaksikan oleh Wali Kota Bogor, Perwakilan Dubes RRC, dan undangan lainnya.
Pantauan Tempo, Selasa (12/10) di lokasi BCP, tidak ada bangunan sama sekali, pembangunannya juga tidak dilanjutkan sama sekali. Proyek ini mengganggarkan Rp. 400 miliar, konon proyek ini baru menyelesaikan 5 persen sudah menghabiskan Rp. 50 miliar untuk infrastruktur.
Peletakan batu pertama dilakukan 17 Agustus 2006 lalu dan ditargetkan akan beroperasi awal tahun 2009 lalu. Namun sampai sekarang pembangunannya gedung saja tidak ada. Disekitar lahan ini malah sudah ada jalan tembus dari Bogor Nirwana Residence dan sudah ada dua cluster yang jadi salah satunya cluster Cendana.
Ketika dikonfirmasi pensiunan Kepala Dinas Informasi dan Protokoler Pemkot Bogor, M. Yamin, tidak bisa menjawab sama sekali, “Pembangunan bukan oleh Pemkot Bogor tapi pihak swasta, saya tidak tahu kelanjutannya karena sudah pensiun,” ujarnya kepada Tempo. Padahal saat itu M., Yasin yang paling semangat ketika ditanya soal proyek ini.
Di Website cyberpark.com yang dibuat tahun 2007 juga tidak ada alamat lengkap, isi website inipun hanya peta saja. Ketidak jelaskan ini meragukan berbagai pihak. Dalam ‘masterplan’ Proyek Bogor Cyber Park akan membangun Pusat data dan Backup data (data centre dan data recovery centre).
Pusdiklat Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT Training Centre), Puslitbang Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT Research dan Development Centre), Pusat Konvensi dan Pameran Teknologi Komunikasi dan Internet (ICT Convention dan Exhibition Centre) dan Pusat Pengembangan Piranti Lunak Komputer (Software House Centre).
Data yang diperoleh Tempo menyebutkan, pembangunan BCP mendapat dukungan dari Pemerintah RRC yang menawarkan dana sebesar 11 Juta dollar Amerika dalam program kerjasama Sister City antara Kota Bogor dengan Kota Shenzhen. Jika jadi proyek mercusuar ini akan menyerap lebih dari 500 orang. Namun ternyata sampai menjelang akhir 2010, proyek ini masih dibatas angan-angan bahkan menghilang.
DEFFAN PURNAMA