TEMPO Interaktif, Jakarta - Ratusan massa dari forum buruh DKI Jakarta mendatangi kantor Balai Kota untuk melakukan aksi dan menuntut Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, untuk segera mundur jika tidak mampu menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar angka survey kebutuhan hidup layak (KHL) yaitu Rp 1.401.829. Penetapan UMP dibawah angka KHL merupakan dosa pemerintah yang secara sadar dilakukan untuk menyengsarakan rakyatnya.

"Penetapan UMP yang dibawah KHL adalah kebijakan yang bertentangan dengan amanah konstitusi. Jelas ini merupakan keputusan yang inkonstitusional. Jika memang tidak bisa memberi jaminan tersebut, seharusnya Fauzi Bowo turun dari kursinya," ujar koordinator aksi, Joko Wahyudi hari ini.

Forum buruh DKI ini terdiri dari 14 organisasi serikat pekerja di Jakarta, diantaranya adalah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia), dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI). Dalam aksinya, ratusan massa tersebut menyanyikan sejumlah lagu-lagu perjuangan seperti Halo-Halo Bandung dan membawa bendera-bendera organisasi serikat pekerja.

Sebagai ungkapan kekecewaan, mereka juga menganjurkan agar Foke segera mencukur kumisnya sebagai bentuk ketidakmampuannya memimpin Jakarta. "Dia dulu mengatakan bahwa dialah ahlinya. Sekarang kita lihat hasilnya. Fauzi Bowo hanya ahlinya manjangin kumis. Cukur saja kalau tidak becus ngurus Jakarta," ujar Joko.

Aksi ini pun menyebabkan Jalan Medan Merdeka Selatan menuju ke Jalan MH Thamrin menjadi macet. Hal ini dikarenakan massa menggunakan dua jalur jalan, sehingga kendaraanpun hanya dapat melintasi jalur.

NALIA RIFIKA