TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Daerah Jakarta Barat tengah mempersiapkan tawaran baru kepada pedagang kaki lima di kawasan glodok dan sekitarnya. Tawaran tersebut berupa tempat jualan atau lapak di lantai dasar dan satu Stasiun Mangga Besar dan Stasiun Gambir. Kami melihat kemungkinan (relokasi) itu sangat besar. Sehingga akan menampung PKL di kawasan Glodok dan Mangga Besar Raya, kata Wakil Walikotamadya Jakarta Barat, Amiruddin Sani Lubis saat ditemui di ruang kerjanya di Jakarta Barat, Senin (6/1). Sebelumnya, pemerintah daerah telah memberikan alternatif kepada para pedagang untuk mau pindah ke daerah Perniagaan di Harco. Namun, para pedagang itu menolak dengan berbagai alasan. Kemudian mereka menyampaikan surat kepada walikota. Mereka mau bekerjasama dengan pihak walikota untuk mendapat solusi bersama. Menurut Amiruddin, lokasi yang dimaksudkan sangat cocok dan bagus bagi pedagang. Selain, lokasi yang ditawarkan oleh pihak pengelola itu dapat menampung banyak pedagang, juga lokasinya strategis. Lokasi di lantai dasar dan lantai satu itu memiliki kapasitas seribu hingga 1.500 lapak. Disana (Stasiun Mangga Besar), dalam seharinya ada 5.600 pengunjung yang naik an turun, kata Amiruddin. Dengan kondisi itu, ia berharap agar para pedagang bersedia direlokasi ke tempat tersebut. Namun, pedagang VCD ilegal dan porno tidak akan ditolelir, katanya menandaskan. Langkah-langkah tersebut ditempuh pihak pemerintah daerah karena kemacetan di wilayah Glodok sudah lebih dari ambang maksimal. Setiap hari, Glodok menjadi semrawut oleh pedagang, pejalan kaki dan kendaraan yang lalu lalang. Akibatnya, kemacetan terjadi hampir tiap hari. Pemerintah daerah, katanya, akan segera menyampaikan rencana itu kepada pedagang. Para pedagang, kata Amiruddin, akan diminta untuk membayar biaya administrasi. Biaya ini untuk kebersihan dan pengelola, kata dia tanpa menyebutkan besarnya biaya tersebut. (Purwanto Tempo News Room)