TEMPO Interaktif, Jakarta: Abu Bakar Baasir, pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Ngruki, memimpin sholad Idul Fitri 1424 H di lapangan tenis, rumah tahanan (Rutan) Salemba, Selasa (25/11) pagi. Rencananya, Baasir dijadwalkan memberikan kotbah. Tapi, kemudian tidak jadi. Baasir yang mengenakan baju koko abu-abu dan didampingi kotib Alwi Rofi'i -terpidana di Departemen Agama, itu mengaku tidak kecewa. Padahal, judul kotbah sudah direncanakan "Hidup Mulia atau Mati Sahid, Jihad Melawan Zionis Yahudi".Bantahan adanya tekanan pun dinyatakan Havilludin, Kepala Rutan Salemba. "Tidak ada apa-apa. Tidak ada kaitannya dengan materi kotbah," kata Havilludin di ruang kerjanya. Saat memimpin sholat, nada suara Baasir yang dikenai hukuman 4 tahun penjara, itu terdengar bergetar. Di antara ratusan tahanan, Baasir terlihat tenang membawakan doa. Dan di saat kotbah yang disampaikan Alwi, Baasir tampak menggendong salah satu cucunya, Muad diatas sajadah dua lapis warna merah dan hitam. Keluarga Baasir yang datang adalah Uni Aisyah Baraja -istri Baasir, tiga anaknya, diantaranya Abdul Rosyid, Zoolva, Abdul Rohim beserta istri, dan keenam cucunya, diantaranya Muad, Fatimah, Muhamad, dan Kotijah berusia 6 bulan. Usai sholat, Baasir makan bersama keluarga dan anggota pengurus Majelis Mujahidin. Di atas karpet plastik kotak-kotak berwana abu-abu, Baasir bercanda ria dengan para cucunya. Kesederhanaan begitu mewarnai makan bersama itu, hanya dengan ketupat dan opor ayam. Marta Warta - Tempo News Room