TEMPO Interaktif, Jakarta:Jumlah korban yang meninggal akibat banjir yang tercatat Pusat Pengendalian Ketegangan Sosial (Pusdalgangsos) Pemda DKI sejak akhir Januari hingga tanggal 14 Februari 2002, sudah mencapai 52 orang. Dari korban tersebut, 19 orang meninggal karena sakit, 33 orang lainnya meninggal karena tenggelam atau kecelakaan akibat banjir. Dari korban yang meninggal akibat sakit, satu orang berasal dari wilayah Jakarta Pusat, delapan orang dari Jakarta Utara, sembilan orang dari Jakarta Barat dan 1 orang dari Jakarta Timur. Sementara 33 orang lain yang meninggal akibat tenggelam atau kecelakaan yang disebabkan banjir, diantaranya: dari wilayah Jakarta Pusat berjumlah enam orang, enam orang dari Jakarta Utara, tiga orang dari Jakarta Barat, empat orang dari Jakarta Selatan dan 14 orang dari Jakarta Timur. Untuk membantu korban banjir, Pemda DKI akan memobilisir dokter-dokter untuk ikut berpartisipasi dalam menangani penderita korban bencana banjir di DKI. “Kan semua dokter kita mobilisir, melalui pengumuman-pengumuman agar mereka mau berpartisipasi untuk bisa ikut menanggulangi akibat banjir ini, tidak hanya sakit diare, termasuk sakit apa saja,” kata Gubernur DKI Sutiyoso kepada wartawan di Balai Kota DKI Jumat (15/2), menanggapi adanya kekurangan tenaga dokter jaga bagi penderita korban bencana banjir yang ada di lima wilayah DKI. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DKI Chalik Masulili, tenaga dokter yang ada di DKI untuk menangani korban banjir di wilayah DKI masih kurang. Tenaga yang ada saat ini baru enam ratus orang dokter dan telah ditambah lagi seratus lima puluh delapan orang dokter muda lulusan beberapa perguruan tinggi di DKI yang tersebar di rumah sakit-rumah sakit dan pos-pos kesehatan yang ada di lima wilayah DKI. Namun menurut Chalik jumlah tersebut masih belum memadai. (Dimas Adityo – Tempo News Room)
Berita terkait
Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
3 menit lalu
Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.