DS, Bocah Tertuduh Pencuri Pulsa Datang ke Pengadilan Berseragam Sekolah  

Reporter

Editor

Kamis, 28 April 2011 14:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - DS, bocah 14 tahun yang dituduh mencuri voucher perdana senilai Rp 10 ribu, akan segera menjalani sidang perdananya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Siswa kelas 2 SMP Islam Al-Jihad ini tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan mengenakan seragam sekolahnya: kemeja putih serta celana panjang biru tua. "Tadi pukul 12 masuk sekolah sebentar, lalu dijemput pengacaranya ke sini," kata Sukini, ibu DS yang mendampingi putranya, Kamis, 28 April 2011.

DS yang juga didampingi dua teman sekolahnya, Luki dan Bowo, mengaku tak tahu-menahu tentang sidang yang akan dijalaninya. "Tidak tahu, pokoknya diajak ke sini ya datang," ujarnya sambil terus menunduk, menutupi mukanya dengan topi bercap lambang Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) biru tua ini.

DS yang ditangkap oleh aparat Kepolisian Sektor Johar Baru pada Jumat (11/4) lalu ini sempat menceritakan kronologi peristiwa yang sempat membuatnya ditahan empat hari di kantor polisi itu. "Waktu itu Kamis, saya pulang sekolah, selesai ada tawuran. Di jalan ada kartu perdana pulsa, saya ambil," ujarnya. Ia melanjutkan, "Lalu saya berikan ke Bowo, waktu diteriaki maling kami kabur, kartu perdananya ditinggal."

Usai kejadian, polisi kemudian memeriksa Luki sebagai saksi. "Saya diperiksa sehari semalam," kata Luki yang menemani DS sebelum sidang. Baru keesokan harinya, Jumat (11/3), DS diciduk di rumahnya dan langsung ditahan.

Advertising
Advertising

Supriyadi Sebayang, pengacara yang mendampingi DS menyatakan akan berupaya agar DS bisa segera dibebaskan. "Ini kan sidang perdana, kami akan dengarkan dakwaannya, tapi pasti kami upayakan agar bebas," ujar pengacara dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Jakarta ini.

Di lain pihak, Agam sebagai jaksa penuntut umum menyatakan akan berupaya agar proses persidangan berjalan cepat. "Kalau berlarut-larut kan membebani psikologi anak."

Deli kemudian disidangkan secara tertutup di ruang sidang anak. Baik pengacara, jaksa, maupun hakim tidak mengenakan toga. "Sidang anak memang berbeda, agar tidak menakutkan," kata Jaksa.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

13 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

34 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

50 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

59 hari lalu

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya