Pengacara Warga Minta Ketua PN Jakarta Barat Dihadirkan

Reporter

Editor

Selasa, 9 Desember 2003 17:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengacara warga Tanjung Duren Selatan meminta kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara untuk menghadirkan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Hal itu, dikatakan Henry david Oliver, pengacara warga Tanjung Duren Selatan kepada wartawan, usai sidang gugatan kelas (Class Action) terhadap Wali Kota Jakarta Barat atas penggusuran di tempat tinggal mereka.Usai sidang yang digelar di PTUN, Selasa (9/12) siang itu, Henry mengatakan, permintaan itu dilakukan untuk memastikan apakah benar Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat Mahmud Ritonga benar-benar menerbitkan surat perintah eksekusi terhadap tempat tinggal mereka. Kemudian, surat eksekusi dari pengadilan itu menjadi dasar diterbitkannya surat Perintah Bongkar di RW 05 dan RW 06 Tanjung Duren Selatan. "Sebab, kepada Harian Perintis, Ketua Pengadilan Jakarta Barat tidak mengaku mengeluarkan surat eksekusi," ujar Henry dengan tegas. Kemudian Henry mengeluarkan kliping Harian Perintis tertanggal 25 Juli 2003 itu.Bila memang surat eksekusi itu tidak pernah dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta barat, kata Henry, maka Surat Perintah Bongkar yang menyebabkan warga Tanjung Duren Selatan harus hengkang, menjadi tidak sah. Surat Perintah Bongkar yang diterbitkan adalah SPB No 1725/ 1.785.2 tertanggal 29 September 2003.Sementara itu, sidang gugatan tersebut telah sampai pada tahap duplik (jawaban atas replik dari penggugat). Dalam dupliknya, pengacara Wali Kota Jakarta Barat mengatakan, dua orang warga Tanjung Duren yang menjadi wakil kelas seharusnya secara sah dapat mewakili, bila memiliki posisi sama dengan warga lain. Sedangkan dalam hal itu, sebanyak 146 warga memiliki posisi berbeda yang dapat menerima Surat Perintah Bongkar dari Wali Kota. Oleh karenanya, mereka menilai, status wakil kelas sebagai obscur libel atau tidak jelas.Selain itu, pengacara Wali Kota juga menuduh warga Tanjung Duren Selatan yang memberikan bukti-bukti dalam persidangan, menggunakan kartu identitas palsu. Pasalnya, mereka mengatakan bahwa warga Tanjung Duren Selatan adalah warga liar yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta ataupun Kartu Izin Penduduk Musiman.Warga Tanjung Duren Selatan digusur pada 2 September 2003 lalu. Sekitar 500 Kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat pengungsian di SMPN 69 Jakarta Barat di Jl. Mandalika Jakarta Barat, di Gedung Komnas HAM, maupun di tempat-tempat lain. Beberapa warga Tanjung Duren Selatan lainnya, telah menerima uang kerohiman. Namun Nelson, salah seorang warga mengatakan bahwa mereka menerimanya karena dipaksa oleh preman.Dalam sidang kali ini, lebih dari seratus warga Tanjung duren Selatan menghadiri persidangan. Mereka datang dengan menumpang dua buah Metro Mini, satu mobil kijang bak, serta tiga kendaraan kijang pribadi yang dipinjam dari warga yang peduli terhadap mereka. Namun, tidak terlihat warga maupun preman yang mendukung pihak Wali Kota. Pada sidang sebelumnya, sejumlah preman juga sempat dikerahkan untuk mengikuti jalannya persidangan. Sidang ini akan dilanjutkan Senin minggu depan.Indra Darmawan - Tempo News Room

Berita terkait

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

27 menit lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

1 jam lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

2 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

2 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

2 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

Chico Aura Dwi Wardoyo turun di partai terakhir menutup duel Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024 dengan mengalahkan Kidambi Srikanth.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

2 jam lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

3 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya