Jaksa Belum Terima Surat Putusan Mahkamah Agung

Reporter

Editor

Senin, 11 Juli 2011 10:49 WIB

Prita Mulyasari. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO Interaktif, Tangerang - Sampai pagi ini, Senin 11 Juli 2011, Kejaksaan Negeri Tangerang belum juga menerima surat salinan putusan Mahkamah Agung yang berisi Kepala Kejaksaan Negeri mengabulkan kasasi jaksa atas putusan Pengadilan Negeri Tangerang yang memvonis bebas Prita Mulyasari. ”Sampai saat ini kami masih menunggu,” ujar Jaksa Penuntut Umum kasus Prita, Riyadi, kepada Tempo pagi ini.

Riyadi belum mau menjelaskan proses selanjutnya pasca putusan MA tersebut. ”Pokoknya kami masih menunggu salinan putusannya,” katanya. Jaksa Riyadi bersama Rakhmawati Utami merupakan jaksa penuntut umum dalam perkara pidana pencemaran nama baik Rumah Sakit Omni. Kedua jaksa itu menuntut Prita enam bulan penjara dan menyatakan perbuatan Prita mengirimkan e-mail ke 20 alamat e-mail kawan, atasan, dan suaminya itu terbukti secara sah melanggar pasal 27 ayat (3) jo pasal 45 ayat 1 UU No. 11 tahun 2008 tentang ITE dan pencemaran nama baik .

Ada dua hal pertimbangan yang memberatkan dihukumnya Prita, yakni pertimbangan e-mail mengandung muatan penghinaan dan pencemaran nama baik yang tak terhapus sampai kapan pun.

Sementara hal yang meringankan adalah Prita memiliki dua anak balita, sopan di persidangan, dan belum pernah dihukum. Jaksa Riyadi menyatakan hukuman enam bulan penjara dengan dikurangi masa hukuman yang sudah dijalani sebelumnya.

Namun, semua dakwaan dan tuntutan kepada Prita tersebut ditolak oleh Hakim Pengadilan Negeri Tangerang yang saat itu dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Artur Hangewa dengan memvonis bebas Prita pada 29 Desember 2009.

Atas putusan Pengadilan Negeri Tangerang itu, jaksa penuntut umum merasa tidak puas dan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dengan nomor surat pengajuan kasasi W29.U4/55/HN.01.11/III/2010 yang masuk ke MA pada 12 April lalu.

Dalam situs resminya, MA menyatakan vonis diputus pada 30 Juni 2011 oleh Ketua Majelis Hakim Zaharuddin Utama, dua hakim anggota Salman Luthan dan Imam Harjadi, serta panitera pengganti Tety Setiawati Siti Rochmat.

JONIANSYAH

Berita terkait

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

18 September 2018

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Kuasa hukum RS Omni Alam Sutera tidak bersedia mengomentari keputusan hakim, yang menyatakan Rumah Sakit Omni terbukti bersalah atas kasus malpraktik.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

18 September 2018

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Ibu dua anak kembar itu merasa puas dengan keputusan pengadilan yang menyatakan RS Omni Alam Sutera terbukti malpraktik.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

12 September 2018

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

Setiap tahun DKI menggelontorkan Rp 1,5 triliun untuk membayar premi BPJS Kesehatan bagi pasien kelas III. BPJS Kesehatan defisit Rp 9,75 triliun .

Baca Selengkapnya

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

30 Agustus 2018

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

Juliana Dharmadi, ibu kembar Jared dan Jayden Cristophel, korban dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni menanggung beban hidup berat selama 10 tahun ini.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

29 Agustus 2018

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

Juliana menuduh RS Omni lakukan malpraktik sehingga anak kembarnya buta, dia menggugat Rp 20 miliar.

Baca Selengkapnya

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

27 Februari 2018

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

Beredarnya rekaman video pelecehan seksual oleh seorang perawat menyentak kita semua.Tak mudah menuduh tenaga kesehatan melakukan pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

10 September 2017

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

Pengamat BPJS Watch Timboel Siregar mendesak kepolisian untuk menyelidiki dokter dan petugas rumah sakit yang menolak bayi Debora.

Baca Selengkapnya

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

10 September 2017

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

Bayi Debora meninggal di RS Mitra Keluarga karena orang tuanya tak punya Rp 19 juta untuk biaya fasilitas PICU.

Baca Selengkapnya

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

23 Juni 2017

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

Rumah sakit ini memiliki sistem pemadaman sebagai langkah
pencegahan.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

28 Maret 2017

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

Putri Ira Rahmawati meninggal karena keterlambatan dokter memberi pertolongan darurat.

Baca Selengkapnya