Segel SD Negeri Ciledug Barat Dibuka

Reporter

Editor

Rabu, 7 September 2011 13:27 WIB

TEMPO/Joniansyah

TEMPO Interaktif, Tangerang - Setelah hampir empat jam perundingan alot antara keluarga yang mengklaim ahli waris dan Pemerintah Tangerang Selatan serta DPRD Tangerang Selatan, akhirnya segel Sekolah Dasar Negeri Ciledug Barat, Pamulang, Tangerang Selatan dibuka. Papan dan kayu balok yang dipaku hampir tiga hari di delapan ruang kelas sekolah itu satu per satu dibuka disaksikan ratusan siswa yang sejak pagi menunggu.

Sebelum seluruh pintu ruangan kelas dibuka, para siswa mengikuti halal bihalal yang diselenggarakan sekolah di luar ruangan. Selesai acara, para siswa dikumpulkan di pelataran depan ruangan sesuai dengan kelas masing-masing. Ada yang serius mengikuti pelajaran berhitung dan bahasa Inggris, tak sedikit siswa yang berlarian di sekitar gedung sekolah.

Sekitar pukul 12 siang, Jaudin, salah seorang ahli waris lahan, menenteng linggis menuju pintu ruangan kelas yang dipasangi papan dan bambu segel dan satu demi satu dibukanya. Para siswa berteriak kegirangan karena akhirnya bisa masuk ke kelas. Kepala SD Negeri Ciledug Barat Hartini lega setelah ahli waris membuka segel, sehingga 294 siswa dapat belajar seperti sediakala. Ia berharap polemik ini dapat diselesaikan secepatnya karena dalam waktu dekat seluruh siswa harus mengikuti ujian semester. "Kemarin saya membayangkan bagaimana kalau hingga ujian semester masih disegel," ujarnya.

Tak hanya guru yang gembira. Belasan wali murid senang menyaksikan pembukaan segel itu. "Mudah-mudahan seterusnya tidak ada penyegelan. Kasihan anak-anak yang tidak tahu-menahu harus jadi korban," kata Wati, salah seorang wali murid.

Dibukanya segel SD Negeri Ciledug Barat setelah proses mediasi yang berlangsung alot antara pihak ahli waris dan pemerintah daerah disaksikan langsung oleh seorang anggota legislatif dan aparat Polsek Metro Pamulang di rumah salah seorang ahli waris yang berada di samping sekolah itu. Dalam mediasi tersebut hadir perwakilan dari pemerintah di antaranya Camat Pamulang Firdaus dan Lurah Benda Baru Syahbandi. Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Mathoda serta Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pamulang Sanaman yang dimediasikan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ruhamaben.

Fariz, juru bicara ahli waris, menegaskan pihaknya membuka segel pintu bila pemerintah daerah dapat merealisasikan tuntutan awal membayar kompensasi pembayaran lahan. Bila dalam pertemuan dengan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany pada Kamis besok desakan pihak ahli waris tetap tidak terakomodasi, dia mengancam akan kembali menyegel gedung sekolah tanpa batas waktu. "Kami sudah bosan dengan janji-janji pemerintah. Kalau besok nggak ditepatin kesepakatan sewaktu mediasi tadi, kami segel lagi," ucapnya.

JONIANSYAH

Berita terkait

Anies Baswedan Janji Audit Pembebasan Lahan di Kampung Baru

23 November 2018

Anies Baswedan Janji Audit Pembebasan Lahan di Kampung Baru

Anies Baswedan telah mengunjungi permukiman penduduk di di Kampung Baru, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada 21 November 2018.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Jadi Tersangka, Anies Baswedan: Dia Masih Kepala Dinas

30 Agustus 2018

Anak Buah Jadi Tersangka, Anies Baswedan: Dia Masih Kepala Dinas

Anies Baswedan menyatakan akan patuh jika ada aturan yang mengharuskan Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Sengketa KAI-Kemenhub, BPN Ukur Ulang Lahan di Stasiun Depok Baru

19 Desember 2017

Sengketa KAI-Kemenhub, BPN Ukur Ulang Lahan di Stasiun Depok Baru

Berulang kali disengketakan KAI dan Kemenhub, BPN berencana mengukur lahan seluas 7.000 meter persegi, yang berada di Stasiun Depok Baru.

Baca Selengkapnya

Pemilik Lahan Menutup Gerbang, Aktivitas Lotte Mart Bekasi Lumpuh  

23 Mei 2017

Pemilik Lahan Menutup Gerbang, Aktivitas Lotte Mart Bekasi Lumpuh  

Gerbang pusat perbelanjaan Lotte Mart di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, diblokade orang yang mengklaim sebagai pemilik lahan.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Menang Perkara Lahan Melawan TNI AL

11 April 2017

Masyarakat Menang Perkara Lahan Melawan TNI AL

Dalam proses persidangan, masyarakat berhasil memenangkan perkara atas tanah seluas 117 hektare melawan TNI AL Lantamal 1 Belawan.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Bantu Tri Rismaharini Hadapi Sengketa Pemkot Surabaya

11 Maret 2017

Jaksa Agung Bantu Tri Rismaharini Hadapi Sengketa Pemkot Surabaya

Jamdatun memerintahkan Jaksa Pengacara Negara untuk membuat kajian hukum untuk menentukan langkah yang bisa ditempuh Pemkot Surabaya.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Klaim Lahan di Kawasan Taman Nasional Bromo  

23 Februari 2017

Masyarakat Klaim Lahan di Kawasan Taman Nasional Bromo  

Sebanyak 12 warga sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengklaim lahan di dalam kawasan seluas sekitar 12 hektare.

Baca Selengkapnya

Kalah di Pengadilan, Petani Ini Dibui 8 Tahun Denda Rp 10 M

18 Januari 2017

Kalah di Pengadilan, Petani Ini Dibui 8 Tahun Denda Rp 10 M

Para petani mengaku telah menggarap tanah itu sejak 1967,
ketika HGU lahan selesai dikelola oleh NV Seketjer Wriginsari.

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Manggarai Barat, 2 Orang Dibunuh

18 Januari 2017

Konflik Lahan di Manggarai Barat, 2 Orang Dibunuh

Mengetahui dua rekannya diserang, Hironimus berlari menuju
pantai untuk menghindari kelompok tersebut.

Baca Selengkapnya

Konflik Tanah Lawan Keluarga Besar USU, Petani Lapor Kontras

10 Januari 2017

Konflik Tanah Lawan Keluarga Besar USU, Petani Lapor Kontras

Para petani mengalami teror berupa pengrusakan dan pembakaran posko KT-AEAB pada jumat, 6 Januari 2017.

Baca Selengkapnya