TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebanyak 454 mikrolet terjaring dalam razia kaca film yang digelar Dinas Perhubungan selama dua hari terakhir ini.
Sebanyak 182 mikrolet terjaring razia pada Ahad, 18 September 2011, di terminal Lebak Bulus dan Pulogadung. Adapun 272 mikrolet terjaring razia hari ini di terminal Tanjung Priok, Kalideres, dan Kampung Rambutan. “Kaca film banyak yang tidak tembus hingga 70 persen,” kata Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono ketika dihubungi pada Senin, 19 September 2011.
Menurut dia, Keputusan Menteri Nomor 439 Tahun 1976 melarang kaca angkutan umum digelapkan hingga 70 persen. “Ada dasar hukumnya,” kata dia.
Pristono mengatakan razia kaca film yang baru digelar merupakan upaya untuk menekan angka kriminalitas di angkutan kota. “Ini kan kejadian baru. Dulu tak pernah ada kejadian seperti ini,” katanya.
Selain kaca film, Dinas Perhubungan juga mengandangkan tiga mikrolet karena tak layak jalan. “Dua di hari minggu, satu hari ini,” katanya. Dinas Perhubungan juga menemukan banyak sopir yang tidak membawa SIM. “Yang mengenakan celana pendek dan sandal juga ada. Itu tak sopan,” katanya.
Langkah ke depan, kata Pristono, pihaknya akan bekerja sama dengan Organda untuk memanggil operator angkutan kota dan mewajibkan mereka memiliki pangkalan. “Ini agar tak sulit mengawasinya. Kami juga akan bergerak ke sektor hulu,” ujarnya.
Menurut Pristono, pangkalan adalah alat kontrol yang memudahkan Dinas Perhubungan melakukan pengawasan.
Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 200 tentang jalan, kata dia, diatur bahwa pengelola angkutan umum harus berbentuk perusahaan atau koperasi. “Tidak boleh perorangan,” kata Pristono. “Untuk ke depannya sistem perpanjangan trayek tidak akan melalui sistem individual, tapi sistem kolektif,” ujarnya menambahkan.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Berita terkait
Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik
34 hari lalu
Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek Bicara soal Integrasi Moda Transportasi Lain: Kerja Sama Pemda dan Pengembang
7 Juli 2023
Soal integrasi antar moda, LRT Jabodebek, didukung oleh pemerintah daerah seperti DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, tempat di mana LRT berada.
Baca SelengkapnyaKemenhub Tambah Lima Rute Baru Angkutan Kota Feeder LRT Sumsel
10 Desember 2022
Hingga saat ini, jumlah angkot feeder LRT yang melayani di kota Palembang berjumlah 58 unit.
Baca Selengkapnya6.100 Angkot Jakarta Wajib Pisahkan Penumpang Perempuan dan Pria Mulai Pekan Ini
11 Juli 2022
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan kebijakan pengaturan tempat duduk wajib untuk seluruh angkot di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Jajal Aplikasi Pertama Moda Transportasi Jabar Jaramba
7 Januari 2022
Menurut Ridwan Kamil, hanya masalah waktu digitalisasi penuh transportasi Jawa Barat. Saat ini baru libatkan tujuh bus Damri.
Baca SelengkapnyaBus Kita Trans Pakuan Akan Beroperasi, Bogor Akan Latih Sopir Angkutan Kota
31 Oktober 2021
Pemerintah kota akan melatih sopir-sopir angkutan kota untuk mengemudikan bus dengan kapasitas penumpang 35 orang.
Baca SelengkapnyaNaik Angkot Si Benteng di Kota Tangerang Gratis hingga Akhir Tahun Ini
11 Oktober 2021
Hingga akhir tahun nanti, warga Kota Tangerang digratiskan naik angkot Si Benteng. Wali Kota Arief R. Wismansyah harap masyarakat beralih moda.
Baca SelengkapnyaPenculikan Cucu Lansia di Bogor untuk Jaminan Utang
10 Agustus 2021
R, korban penculikan itu adalah yatim piatu. Orang tuanya sudah lama meninggal karena kecelakaan dan sakit. Polisi memberinya bea siswa.
Baca SelengkapnyaAll New Suzuki Carry Jadi Angkot Ber-AC JakLingko
31 Mei 2021
Suzuki dan JakLingko menargetkan angkot ber-AC mulai beroperasi pada semester kedua tahun ini.
Baca SelengkapnyaVolume Lalu Lintas Kendaraan Justru Naik 11.44 Persen Selama PSBB Jilid III
4 Februari 2021
Pergerakan warga ke tempat perbelanjaan retail dan tempat rekreasi turun 2,3 persen pada masa PSBB III.
Baca Selengkapnya