Marak Pemalsuan, Hati-hati Beli Mobil di Akhir Pekan

Reporter

Editor

Selasa, 20 September 2011 18:28 WIB

TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Sub Direktorat Kendaraan Bermotor Kepolisian Daerah Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario Seto mengimbau warga ibukota berhati-hati jika hendak membeli mobil. Suyudi mengatakan di Jakarta kini tengah marak orang-orang yang menjual mobil dengan surat-surat palsu alias mobil bodong.

“Mereka bisa membuat STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) dan BPKB (Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor) palsu hampir sama dengan yang asli. Bagus sekali,” kata Suyudi di Markas Polda Metro Jaya pada Selasa, 20 September 2011.

Suyudi meminta masyarakat waspada terhadap penjual mobil yang mencurigakan. Penjual mobil bodong, kata Suyudi, biasanya menjual mobil pada akhir pekan agar pembeli tidak bisa langsung memeriksa keaslian STNK dan BPKB kepada kepolisian. “Cek fisik kan tidak bisa Sabtu atau Minggu. Kantor Samsat (Sistem Administrasi Tunggal Satu Atap) tutup,” ujarnya.

Untuk mendapat kepercayaan pembeli, di penjual mobil bodong bisa saja melakukan berbagai macam upaya. “Ada yang sampai menyewa kamar apartemen,” katanya.

Kepolisian Daerah Metro Jaya sore tadi mengumumkan telah meringkus satu komplotan penjual mobil bodong. Empat orang bernama Hendra Wijaya (41), Hadi (34), Alfan (48), Marsuni (48) kini telah ditahan kepolisian. “Satu orang lagi masih diburu,” katanya.

Menurut Suyudi, kelima penjahat tersebut merupakan satu sindikat yang bekerjasama menjual mobil bodong kepada pembeli. Masing-masing punya peran yang berbeda. Modusnya, komplotan tersebut mencari mobil dari perusahaan leasing dengan bermodalkan identitas palsu. “Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, palsu semua. Hanya foto dia saja yang benar,” kata Suyudi.

Setelah mendapat mobil, mereka kemudian membuat STNK dan BPKB palsu. Adalah Marsuni yang punya peran membuat dokumen-dokumen palsu tersebut. “Saya tidak tahu di mana buatnya. Saya titip ke calo,” kata Marsuni. “Saya dapat komisi Rp 500 ribu,” kata pria paruh baya yang sudah lama menganggur ini.

Mobil tersebut kemudian diteruskan ke Hadi dan Hendra Wijaya. Hadi mengaku sudah 16 kali berhasil menjual mobil bodong. Ia menjualnya dengan harga pasaran. “Tapi agak miring sedikit harganya,” katanya. Dalam sepekan, ia mengaku bisa menjual dua mobil bodong.

Dari komplotan tersebut polisi berhasil menyita belasan mobil anyar sebagai barang bukti. Antara lain mobil Suzuki Swift, Kijang Innova, Toyota Yaris, dan juga Honda Accord. “Ada yang baru ada juga yang bekas,” kata Suyudi.

Suyudi memperkirakan masih banyak komplotan lain yang menjalankan aksi serupa berkeliaran di Jakarta. Oleh karena itu ia meminta masyarakat lebih jeli memeriksa surat-surat ketika melakukan transaksi jual beli mobil. “Kasihan masyarakat tidak tahu apa-apa, tak tahunya mobil bodong,” katanya.



ANANDA BADUDU

Berita terkait

Kasus Air Zamzam Palsu, Polisi Libatkan BPOM  

6 April 2015

Kasus Air Zamzam Palsu, Polisi Libatkan BPOM  

Apa benar hanya air mineral yang ada di air zamzam itu atau ada yang lain?

Baca Selengkapnya

Air Zamzam Palsu Rasa Galon, Begini Modus Pelaku

5 April 2015

Air Zamzam Palsu Rasa Galon, Begini Modus Pelaku

Sudarto, ujar Tatan, mengganti air zamzam asli dengan air biasa.

Baca Selengkapnya

Pebisnis Air Zamzam Palsu Dikenal Tertutup

5 April 2015

Pebisnis Air Zamzam Palsu Dikenal Tertutup

Pemilik pabrik air zamzam dan minyak zaitun palsu terancam hukuman lima tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Pabrik Air Zamzam Abal-abal Digerebek Polisi

3 April 2015

Pabrik Air Zamzam Abal-abal Digerebek Polisi

Pengintaian selama dua pekan membuat polisi mengetahui lokasi produksi air zam-zam abal-abal ini.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang Dibui  

31 Maret 2015

Pimpinan Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang Dibui  

Pimpinan Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang dibui.

Baca Selengkapnya

Bapak dan Anak Sindikat Pemalsu Buku Nikah Diringkus  

30 Maret 2015

Bapak dan Anak Sindikat Pemalsu Buku Nikah Diringkus  

Pelaku mematok harga Rp 750 ribu untuk buku nikah dan Rp 90 ribu untuk KTP.

Baca Selengkapnya

Palsukan Dokumen Gasibu, Eks Pengacara Dihukum 2 Tahun

23 Maret 2015

Palsukan Dokumen Gasibu, Eks Pengacara Dihukum 2 Tahun

Perempuan pengacara ini dihukum penjara gara-gara memalsukan dokumen.

Baca Selengkapnya

Gemar Barang Mewah tapi Palsu Ternyata Berdampak ke Negara

26 Februari 2015

Gemar Barang Mewah tapi Palsu Ternyata Berdampak ke Negara

"Mereka sadar kalau palsu, tapi yang penting gaya."

Baca Selengkapnya

Awas, Tinta Printer Paling Banyak Dipalsukan  

25 Februari 2015

Awas, Tinta Printer Paling Banyak Dipalsukan  

Negara dirugikan Rp 65 triliun per tahun akibat pemalsuan barang.

Baca Selengkapnya

Di Yogyakarta, Pemalsu Ijazah Sarjana Terbongkar

6 Februari 2015

Di Yogyakarta, Pemalsu Ijazah Sarjana Terbongkar

Polisi menangkap sindikat pemuatan ijazah palsu. Ijazah yang dipalsukan mulai Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Baca Selengkapnya