Saber Community: Relawan Penyapu Ranjau Paku  

Reporter

Editor

Selasa, 18 Oktober 2011 17:01 WIB

Penyisiran ranjau paku. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, - Di tengah remang malam, enam orang terlihat menyisir badan jalan di kawasan Taman Kota, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu pekan lalu. Di belakang mereka, ratusan kendaraan yang baru saja lepas dari lampu merah Green Garden melaju cepat.

Dengan magnet seadanya, empat orang dari mereka bergegas menyapu jalan yang penuh ranjau paku. Dua lainnya memberi aba-aba menggunakan tongkat lampu pengatur lalu lintas. Mereka mengalihkan arus kendaraan untuk mengambil bahu jalan. Sempat terjadi antrean kendaraan. Namun kesigapan Komunitas Sapu Bersih Ranjau Paku (Saber Community) itu membuat antrean tak bertahan lama.

Selama hampir 15 menit mereka menyisir jalan sepanjang 500 meter itu, ratusan paku menempel pada magnet-magnet. "Paku ini sengaja disebar orang-orang tidak bertanggung jawab," kata Ketua Saber Community, Siswanto, 37 tahun, sambil menunjukkan magnet yang tertutup paku beragam ukuran.

Hampir tiap malam, dia bersama Abdul Rahim, Abu Rizal, Samawi, Umang, dan Kwee Dolie membersihkan ruas-ruas jalan zona merah dari ranjau paku. Misalnya Jalan Daan Mogot, ruas jalan Grogol, jalan layang Roxy Mas, dan Jalan Majapahit.

Mereka membersihkan jalan dari paku mulai pukul 19.00 hingga dini hari. Pada siang hari, kegiatan membersihkan jalan dari paku tetap dilakukan sesuai dengan waktu luang masing-masing anggota komunitas. "Paku yang kami dapat bisa mencapai 3-4 kilogram per orang," ujar Siswanto.

Semula, menurut Abdul Rohim, 42 tahun, dia merasa heran, setiap kali melewati Jalan Daan Mogot selalu saja ada sepeda motor yang bannya bocor terkena paku. Terdorong rasa penasaran, bapak empat anak yang tinggal di Cengkareng ini diam-diam menyelidiki kemungkinan adanya pelaku penebar paku. "Ternyata memang ada orang-orang suruhan oknum tukang tambal ban," ujar Rohim.

Di sepanjang Daan Mogot, Grogol, hingga Roxy memang banyak dijumpai tukang tambal ban. "Mereka mencari keuntungan di atas kesusahan orang lain," ujar Kwee Dolie, 37 tahun, menimpali.

Penyebaran paku dilakukan tanpa kenal waktu. Ada kalanya pukul 07.00 dan 08.30 atau pada siang dan malam hari. Tak aneh, selang beberapa jam jalanan dibersihkan, paku akan kembali bertebaran.

Oleh pelaku, paku-paku seukuran 3 sentimeter biasanya dibungkus dalam kotak korek api yang telah dicat hitam. Saat jalanan sepi, bungkus korek api berisi paku-paku tajam itu akan dijatuhkan di tengah jalan. Saat bungkus korek itu tergilas ban, paku-paku akan berhamburan.

Aktivitas membersihkan jalan dari paku telah dilakukan sejak dua tahun terakhir. Semula mereka melakukan sendiri-sendiri berdasarkan kedekatan lokasi tempat tinggal dengan ruas jalan yang biasa dilalui. Sejak tiga bulan lalu mereka bersepakat membentuk komunitas agar kegiatan pembersihan lebih terarah dan terkoordinasi.

"Motivasi kami Lillahi taala. Kami hanya ingin bantu orang lain karena belum tentu pengendara motor pegang duit buat ganti ban," ujar Abu Rizal, 49 tahun, yang akrab disapa Endang.

Aksi mereka tentu sangat berisiko. Selain mesti menghadapi ganasnya lalu lintas Jakarta, pelaku penyebar ranjau pun biasa mengintai. Rohim bercerita, dia pernah menjadi korban percobaan tabrak lari pada 17 Agustus tahun lalu. "Tapi saya berhasil menghindar," kata pria asal Banten itu mengenang.

Komunitas pernah membicarakan masalah ranjau paku dengan polisi atau Satuan Polisi Pamong Praja, tapi tanggapannya kurang menggembirakan. Anggota Saber pernah mengirim SMS ke 1717 milik Traffic Management Center Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk menginformasikan banyaknya ranjau di jalan. "Balasannya cuma ucapan terima kasih atas partisipasi dan kerja samanya, tindak lanjutnya tidak ada," ujar Rohim, lalu tertawa.

AMIRULLAH




Berita terkait

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

39 hari lalu

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

40 hari lalu

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.

Baca Selengkapnya

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

15 Januari 2024

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

Talon telah bergabung dengan PUBG Mobile Esport sebagai kemitraan resmi untuk event PUBG Mobile Super League - Asia Tenggara 2024.

Baca Selengkapnya

Komunitas Polisi Air Wonosalam, Sampah dan Harapan pada Capres 2024

14 Januari 2024

Komunitas Polisi Air Wonosalam, Sampah dan Harapan pada Capres 2024

Sebanyak 20 pelajar yang tergabung di Komunitas Polisi Air Wonosalam berdiskusi perihal kerusakan hutan dan aktivitas membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Asa Komunitas Musik Klasik di Kota Padang

8 Januari 2024

Asa Komunitas Musik Klasik di Kota Padang

Sendi menerangkan, program musik klasik ini terdiri dari beberapa kegiatan mulai dari diskusi sampai tampil di panggung.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Positif CFD Bagi Lingkungan, Negara Mana Pertama Kenalkan Car Free Day?

10 Desember 2023

5 Dampak Positif CFD Bagi Lingkungan, Negara Mana Pertama Kenalkan Car Free Day?

Car Free Day merupakan sebuah inisiatif dan protes terhadap penggunaan mobil yang menimbulkan polusi. Negara mana pertama adakan CFD?

Baca Selengkapnya

Gelar Konser Kedua, Parahyangan Orchestra Bandung Mainkan Kizuna

29 November 2023

Gelar Konser Kedua, Parahyangan Orchestra Bandung Mainkan Kizuna

Total ada delapan komposisi yang dimainkan Parahyangan Orchestra, untuk mengajak masyarakat agar merenungkan kembali berbagai bentuk relasi.

Baca Selengkapnya

Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

24 November 2023

Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

Survei membuktikan komunitas pendukung sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

Baca Selengkapnya

Komunitas The Power of Mama Ketapang Raih Nasional Clean Air Championship Award

22 November 2023

Komunitas The Power of Mama Ketapang Raih Nasional Clean Air Championship Award

Komunitas The Power of Mama menerima "Clean air Championship Award 2023" untuk tingkat petani, masyarakat peduli api, perorangan wilayah Kalimantan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Mengatasi Kesepian untuk Jaga Kesehatan Mental

22 November 2023

7 Tips Mengatasi Kesepian untuk Jaga Kesehatan Mental

Terkadang merasa kesepian memicu berbagai hal negatif. Berikut adalah tips untuk mengatasi kesepian.

Baca Selengkapnya