TEMPO Interaktif, Jakarta - Rusa-rusa di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, untuk sementara waktu mungkin bisa bernapas lega. Satu truk air berkapasitas 5.000 liter datang ke kandang rusa dan langsung mengisi kolam penampungan air.
"Airnya datang dari Dinas Kelautan dan Pertanian," kata Gito, salah satu pekerja di Monas, Sabtu, 12 November 2011. Meski dirasa kurang, lanjut Gito, ia berharap pasokan air tersebut bisa memenuhi kebutuhan rusa-rusa.
Pria yang sudah bekerja 29 tahun di Monas ini menuturkan seharusnya setiap tiga hari sekali Pemerintah DKI Jakarta memasok kebutuhan air rusa. Pasokan diperlukan lantaran sumber air yang berada di kandang terhenti sejak sebulan lalu. "Sudah rusak," ujarnya.
Gito pernah mengusulkan kepada Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta untuk membangun sebuah bak kecil untuk menampung air sehingga memudahkan petugas-petugas di Monas memberikan air.
"Airnya bisa kami dapat dari sekitar Monas," ujarnya. Namun usulan Gito belum juga direalisasikan oleh Pemprov.
Sudah satu bulan lebih kawanan rusa di Monas kurang mendapatkan pasokan makanan dan minuman. Selama ini, kebutuhan makan dan minum hewan dengan nama latin Axis-axis ini dipasok dari pengunjung Monas.
Meski ada tulisan peringatan dilarang memberi makan dan minum hewan, pengunjung tetap saja memberikan makan dan minum. "Biar saja pengunjung kasih makan. Mereka kekurangan pasokan," ujar Dasuki, salah satu petugas di kandang rusa Monas.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon
30 Oktober 2023
Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.
Baca SelengkapnyaPolisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi
28 Januari 2021
Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.
Baca SelengkapnyaHewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi
26 September 2019
Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka
7 Februari 2019
Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAnjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar
19 September 2018
Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.
Baca SelengkapnyaKisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal
6 Maret 2018
Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.
Baca SelengkapnyaDiburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab
28 Januari 2018
Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.
Baca SelengkapnyaNelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua
7 Juli 2017
Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.
Baca SelengkapnyaBayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan
26 Juni 2017
Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.
Baca Selengkapnya30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai
11 Mei 2017
Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.
Baca Selengkapnya