TEMPO Interaktif, Bogor - Puncak musim hujan Januari 2012 mendatang mengancam keselamatan ribuan warga di 40 kelurahan di Kota Bogor, Jawa Barat. Sebab di Kota Hujan ini banyak pemukiman penduduk yang berlokasi di daerah lembah bertebing tanah serta di pinggir aliran sungai.
“Bogor ini berbukit-bukit. Banyak masyarakat memilih tempat tinggal di daerah dekat tebingan,” kata Sekretaris Penanggulangan Bencana Alam Kota Bogor, Doddy Achidat, Jumat, 25 November 2011. “Sedang kontur tanahnya cenderung labi, sehingga dapat rawan longsor, terutama ketika turun hujan selama dua hari berturut-turut,”
Menurut Doddy, dari 68 kelurahan di tujuh kecamatan se-Kota Bogor, sebanyak 40 kelurahan merupakan kawasan rawan bencana alam, terutama tanah longsor dan banjir. Wilayah itu diantaranya Kelurahan Pasir Jaya, Lebak Kantin, Sempur, Empang, Baranagsiang, Balumbang Jaya, dan Cibogor.
Sepanjang November ini tercatat sejumlah bencana longsor, angin puting beliung, dan banjir mendera. Diawali dengan longsor tanah tebingan yang menghantam rumah milik Wawan, 50 tahun, di Kampung Batu Hulung, Balumbang Jaya, 16 November 2011.
Selang dua hari, masih di daerah yang sama, sebuah tebingan tanah ambrol setelah digerus hujan, yang menghancurkan rumah milik Endun, 49 tahun. Tanah longsor yang merusak rumah warga juga terjadi di Babakan Peundeuy, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur pada 17 November 2011.
Bencana longsor masih terus terjadi di Kota Bogor, terakhir pada Kamis, 24 November 2011, malam, dimana enam rumah warga hancur diterjang tebingan tanah yang longsor di Cibogor, Bogor Tengah. Dalam peristiwa ini, lima orang tertimbun dan dua di antaranya tewas di tempat kejadian.
Doddy menyatakan kesulitan pemerintah Kota Bogor untuk merelokasi warga di 40 kelurahan tersebut. Selain ada penolakan, butuh dana sangat besar untuk memindahkan ribuan kepala keluarga tersebut. Untuk itu, pemerintah setempat berusaha mengantisipasi bahaya bencana alam dengan memperbaiki infrastruktur di lingkungan masyarakat, terutama yang ada tebing tanah.
“Kami juga mengimbau agar masyarakat waspada saat cuaca buruk. Jangan sampai ada korban jiwa lagi,” kata Doddy.
ARIHTA U. SURBAKTI
Berita terkait
Jalur Wisata Pandaan-Mojokerto Tertimbun Longsor
20 Januari 2015
Akses jalan yang menghubungkan kawasan wisata Pandaan, Pasuruan, dengan Trawas dan Pacet, Mojokerto, tertimbun longsor.
Baca SelengkapnyaLongsor di Mojokerto Hambat Akses Jalan
27 Desember 2014
Lereng Gunung Arjuna, tepatnya di Dusun Kembang, Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, ambrol.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Banjir dan Longsor, Jombang Siaga 24 Jam
18 Desember 2014
Tanah longsor pernah melanda Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, pada 28 Januari 2014. Menelan 14 korban jiwa.
Baca Selengkapnya25 Ribu Hektare Lahan di Lamongan Rawan Longsor
17 Desember 2014
Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar kampanye penanaman 2 juta pohon di sejumlah lahan kritis.
Baca SelengkapnyaKorban Longsor Jombang Direlokasi di Tempat Rawan
17 Desember 2014
Kepala BPBD Jombang Nur Huda mengakui bahwa tempat relokasi korban longsor Jombang masih rawan karena tetap berada di wilayah perbukitan.
Baca SelengkapnyaLongsor Banjarnegara, Jokowi Fokus Urus Evakuasi
14 Desember 2014
Pemerintah sedang mempertimbangkan status longsor Banjarnegara.
Baca SelengkapnyaLongsor Banjarnegara Mirip Ciwidey-Karanganyar
14 Desember 2014
Tim sedang mengecek sisi lain dari bukit.
Baca SelengkapnyaLongsor Banjarnegara, Korban Masih Diidentifikasi
14 Desember 2014
Sebagian korban berasal dari luar wilayah longsor.
Baca Selengkapnya5 Rumah Mewah di Malang Terkena Longsor
26 April 2014
Sebuah mobil dan sepeda motor terseret tanah longsor sedalam 20 meter.
Baca Selengkapnya12 Orang Tertimbun Longsor di Jayapura
23 Februari 2014
Mereka tertimbun setelah hujan deras menguyur seharian.
Baca Selengkapnya