Korban Konser Gagal CNBlue Mengadu ke Polda

Reporter

Editor

Senin, 9 Januari 2012 11:42 WIB

CN Blue pada saat konferensi pers di Thailand. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 15 orang korban batalnya konser boyband asal Korea, CNBlue, mendatangi Polda Metro Jaya pada Senin 9 Januari 2012. Mereka melaporkan soal belum dikembalikannya uang pembelian tiket yang telanjur ditransfer untuk menyaksikan konser yang seharusnya digelar pada 26 November 2011.

"Kami melaporkan uang kami yang sampai saat ini belum dikembalikan," ujar Putri, salah seorang pembeli. Mahasiswi Budi Luhur Jurusan Teknologi Informatika itu mengaku sudah mentransfer uang sebesar Rp 2.153.000 ke rekening milik Melliana Dwi Utami, salah satu perwakilan dari Starlight Management. Namun sampai saat ini uang tersebut belum dikembalikan.

Pada 23 Desember, Putri sudah menerima email verifikasi atas pengembalian, tapi sampai saat ini sejumlah uang belum juga masuk ke rekeningnya. Berbagai cara komunikasi pun telah dijalani. Beberapa korban mendatangi kantor promotor dan mencoba menghubungi pihak promotor.

Ternyata pihak Starlight Management telah mencatut alamat kantor dengan menggunakan alamat Yayasan Musik Klasik Indonesia milik Ananda Sukarlan dalam situs resminya starlightindonesia.co.cc.

Pihak promotor telah mencatut alamat di Jalan RS Fatmawati 39, Ruko Duta Mas Blok A1 Nomor 11, Kebayoran Baru, yang notabene adalah kantor Ananda Sukarlan Center for Music & Dance. (baca: Ananda Sukarlan Kecewa Alamat Dicatut Promotor).

Berdasarkan penjelasan Starlight Indonesia di situs resmi, pembatalan konser CNBlue pada 26 November 2011 karena ketidaksempurnaan persiapan konser. Tertulis bahwa salah satu poin dari perjanjian adalah untuk memenuhi 80 persen kapasitas venue, tidak bisa dipenuhi hingga H-3. Kapasitas lokasi konser di JITEC Mangga Dua Square sebesar 6.500 orang, sementara tiket yang laku hanya 3.600 hingga H-2 (24 November 2011).

Starlight menyatakan dalam situsnya akan bertanggung jawab penuh terhadap semua pembelian tiket konser ini, tapi tidak memerinci kapan dan bagaimana sistem pengembalian. Melalui alamat www.kwiksurveys.com/online-survey.php?surveyID=ONKILJ_51943ec6, Starlight berusaha mendata ulang para pembeli tiket. Berdasarkan data yang muncul dari 3.600 pembeli tiket, 84 di antaranya telah dikembalikan.

Hingga saat ini pihak Starlight Management belum bisa dihubungi. Pesan pendek maupun telepon ke staf bernama Melli dan kantor 021-95722039 tidak berbalas. Begitu pula pertanyaan yang dikirim ke email pr.starlight@yahoo.com dan media.starlight@yahoo.com , belum ada balasannya.

ANANDA WP

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

3 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

4 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

4 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

5 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

9 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

16 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

19 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

21 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

22 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

27 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya