Kisah Cina Muslim Penjaga Wihara  

Reporter

Editor

Minggu, 22 Januari 2012 09:15 WIB

Pekerja memasang lampion di Vihara Nimmala (Bun San Bio), Tanggerang, Selasa (25/01). Sebanyak 1000 lampion di gantungkan guna untuk memyambut perayaan tahun baru Imlek yang ke 2562. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Vihara Shia Djin Kong namanya. Tempatnya di daerah Jatinegara, di antara ramainya bangunan tempat tinggal. Di situlah wihara tempat Chandra Jaya, seorang Cina muslim, melakukan pekerjaannya.

"Wihara ini sudah berada di sini sejak 70 tahun," ujar Chandra, 35 tahun, si penjaga wihara yang biasa dipanggil Teddy, kepada Tempo di Vihara Shia Djin Kong, Jalan Bekasi Timur IX, Gang Padang, Jakarta Timur, Rabu 18 Januari 2012.

Teddy mengurus wihara ini karena merupakan warisan nenek moyangnya. Ia diberi amanat oleh ayahnya bahwa harus menjaga dan merawat wihara ini. Meski berbeda akidah dengan ayahnya yang seorang penganut Buddha, ia tetap menjalankan amanatnya.

Teddy tidak pernah ditentang ayahnya karena perbedaan keyakinan. Ia tetap bertanggung jawab sebagai penjaga wihara. Ia justru lebih tahu segala sesuatu tentang wihara dibandingkan dengan orang lain. Beberapa umat Buddha yang datang justru bertanya kepadanya mana patung yang harus disoja atau diberi hio untuk berdoa. Tapi untuk urusan menyediakan makanan yang mengandung babi, ia menolak mengurusnya. Teddy lebih menyerahkannya kepada saudaranya yang beragama Buddha.

Mengenai lunturnya tradisi Imlek pada generasi muda, Teddy prihatin dengan orang Cina yang justru melupakan tradisi leluhurnya. "Seharusnya tradisi ini jangan sampai mati obor," kata pria yang masuk Islam sejak kelas enam SD ini. Bahkan ia menambahkan seorang keturunan Cina sendiri harus saling toleransi, jangan melihat dari agamanya.

Perayaan Imlek kali ini, menurut Teddy, tidak begitu ramai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Ramainya hanya pada saat perayaan Imlek, tapi kalau hari biasa pasti sepi," ujarnya. Meski begitu wihara ini memiliki kegiatan sembahyang rutin seminggu sekali pada setiap Senin dan tanggal 15 saat bulan purnama. Perayaan Imlek di Vihara Shia Djin Kong memiliki keunikan tersendiri. Pada Agustus akan diadakan Cioko, yaitu pembagian sembako kepada warga yang kurang mampu di daerah sekitar wihara.

Pada perayaan Imlek kali ini Teddy mengatakan tidak ada yang istimewa. Bahkan kali ini tidak diadakan arak-arakan secara besar-besaran. Alasannya, biaya untuk melaksanakan acara itu sangat besar. Tempat ini hanya menyelenggarakan perayaan arak-arakan secara besar kalau Vihara Amurva Bhumi, yang merupakan vihara besar di Jakarta Timur. "Kalau mereka tidak mengadakan ya kami juga tidak," ucap Teddy.

Mengenai pendiri vihara ini, yaitu Thung Jih Wie, kakek buyutnya sendiri, merupakan orang asli dari Cina yang hijrah ke Indonesia untuk mengadu nasib. "Kakek saya membuka praktek pengobatan atau shinse yang cukup banyak dikenal di sini," kata Teddy. Ia sempat mengobati salah satu anak dari tokoh Islam terkemuka di Rawa Bangke. Dalam perjalanannya ia pun membuka kelenteng Shia Djin Kong yang memiliki tuan rumah Dewa Pengobatan, Shia Djin Kong. Itulah mengapa banyak orang yang ke sini untuk meminta pertolongan dari Dewa Shia Djin Kong, salah satunya untuk minta kesembuhan dari penyakit.

INU KERTAPATI

BERITA TERPOPULER LAINNYA:




Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

27 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

10 Februari 2024

Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

Hari Raya Imlek dipahami selalu identik dengan hujan di pagi hari. Bagaimana menurut BMKG dan BRIN?

Baca Selengkapnya

5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

9 Februari 2024

5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna.

Baca Selengkapnya

Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

8 Februari 2024

Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek juga identik dengan makanan manis dan hidangan khas yang lezat. Berikut saran dokter agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

31 Januari 2024

Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

Mendekati Tahun Baru Imlek pada 10 Februari 2024, BMKG memberikan prediksi cuaca di Indonesia yang dominan hujan.

Baca Selengkapnya

Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

30 Januari 2024

Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

Naga dalam Naga Kayu merupakan simbol kekuatan, kehormatan dan kekuasaan di kebudayaan Cina melalui astrologi shio dalam urutan ke-5.

Baca Selengkapnya

Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

21 Januari 2024

Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

Food Destination Mal Ciputra mengetengahkan empat tema berbeda hingga 2025.

Baca Selengkapnya

Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

31 Januari 2023

Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

Pada perayaan Cap Go Meh, orang biasanya makan bola nasi yang disebut tangyuan, menonton barongsai, dan menyalakan kembang api.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

24 Januari 2023

Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

Pengakuan negara terhadap tahun baru Imlek tidak lepas dari jasa Presiden Republik Indonesia

Baca Selengkapnya

Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

23 Januari 2023

Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

PT Jasa Marga menyebut volume kendaraan di jalan tol naik sebesar 19,76 saat Hari Raya Imlek.

Baca Selengkapnya