TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Internal Affairs TvOne Totok Suryanto mengatakan ada perbedaan persepsi dalam menilai pemberitaan kasus perkosaan mahasiswi di Kebayoran Lama. Menurut Totok, pihaknya tidak menuding bahwa pelaku pemerkosaan adalah sopir angkutan kota.
“Tidak ada pemberitaan yang keliru. Mungkin ada perbedaan persepsi saja,” ujar Totok saat dihubungi Jumat, 27 Januari 2012.
Menurut Totok, TvOne mencoba untuk memfokuskan pemberitaan kepada sisi penumpang dan sopir angkot. Dengan adanya pemberitaan seputar kasus pemerkosaan, lanjut Totok, pihaknya mengharapkan agar ada kerja sama antara sopir dan penumpang.
“Harapannya sopir dan penumpang bisa saling menjaga keamanan di angkot,” kata Totok.
Totok mengatakan TvOne membuka diri untuk berdialog jika ada pihak yang dirugikan dalam pemberitaannya. “Kalau ada keberatan, masyarakat bisa melayangkan ke kami,” kata Totok.
Hingga kini, ia belum menerima keberatan dari pihak sopir C01 atas pemberitaan yang di maksud.
Sebelumnya, puluhan pengemudi angkot C01 mogok beroperasi lantaran keberatan dengan pemberitaan stasiun televisi TvOne. Mereka membantah kalau pemerkosaan dilakukan di angkot. Mereka pun menyebut pelaku bukan sopir angkot jurusan Ciledug-Kebayoran Lama ini.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
6 hari lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
6 hari lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
7 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
13 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
13 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
13 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
13 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial
13 hari lalu
Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK
Baca SelengkapnyaSuasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo
42 hari lalu
Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaProfil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024
42 hari lalu
Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang
Baca Selengkapnya