Prostitusi di Jejaring Sosial Makin Marak  

Reporter

Editor

Jumat, 24 Februari 2012 08:44 WIB

Facebook.

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak sulit melacak praktek prostitusi di jejaring sosial. Paling tidak, hal itu diakui seorang narasumber Tempo--sebut saja bernama Yudhi. “Saya tidak mencari, justru ditawari,” kata Yudhi.

Menurut Yudhi, seorang yang dikenal di jejaring sosial menawari dia berkenalan dengan seorang gadis. “Katanya masih SMA, umurnya sekitar 19 tahun,” kata Yudhi. Tawaran itu disertai dengan penjelasan profil si gadis, berikut ciri-ciri fisik dan ukuran pakaian dalam.

Ketika Yudhi menyatakan tertarik, orang itu memberi dia akun gadis yang dimaksud. Dalam akun itu, terdapat foto si gadis bernama Yanti –bukan nama sebenarnya. Di akun itulah Yudhi meninggalkan pesan dan nomor teleponnya.

Ternyata tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan tanggapan. Selang sehari, si gadis membalasnya dengan mengirim pesan pendek di telepon seluler. Dia mengizinkan Yudhi menghubunginya lewat telepon. “Di situ dia menyebutkan harga Rp 400 ribu dua jam di luar kamar,” katanya.

Meski tidak tampil secara terang-terangan, Yudhi yakin praktek prostitusi di dunia maya tidak sulit untuk diungkap. “Kalau polisi bersungguh-sungguh, pasti banyak yang bisa dibongkar,” katanya.

SUSENO

Berita populer
ABG Penjual Perempuan di Facebook Dibekuk
Curi Permen, Bocah Dihukum Berlari Hingga Tewas
Korban Bentrokan di RSPAD Tewas dengan Luka Tebas
Begini Kronologi Bentrokan RSPAD
Metro TV dan TVOne Dinilai Bikin Demokrat Jeblok

Aurel Hermansyah: Its Over Lewat Twitter
Bentrokan RSPAD, Ada Perempuan Ikut Menyerang
Karena Jelek, Pria Singapura Ceraikan Istri

Berita terkait

Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

9 Februari 2020

Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

KPAID Kota Bogor meminta aparat penegak hukum memperketat pengawasan terhadap lingkungan dan fasilitas umum terkait penculikan anak.

Baca Selengkapnya

Psikolog: Jangan Salahkan Prostitusi via Facebook  

24 Februari 2012

Psikolog: Jangan Salahkan Prostitusi via Facebook  

Seharusnya orang tua dan para guru yang perannya dipertanyakan.

Baca Selengkapnya

ABG Penjual Perempuan di Facebook Dibekuk  

24 Februari 2012

ABG Penjual Perempuan di Facebook Dibekuk  

Apapun yang diminta pelanggan, dia akan cari.

Baca Selengkapnya

Wanita di Depok Jual Bayi Kembar Rp 40 Juta

21 Februari 2012

Wanita di Depok Jual Bayi Kembar Rp 40 Juta

Tersangka dan petugas yang menyamar telah menyepakati satu bayi seharga Rp 20 juta.

Baca Selengkapnya

Nikah Siri Modus Baru Perdagangan Anak  

16 Juni 2011

Nikah Siri Modus Baru Perdagangan Anak  

"Ia menikah terus untuk mendapatkan uang dari sponsor."

Baca Selengkapnya

Jaringan Bisnis Gelandangan dan Pengamen Masih Marak  

7 Maret 2011

Jaringan Bisnis Gelandangan dan Pengamen Masih Marak  

Jaringan yang terorganisir diduga mengendalikan pendistribusian anak-anak dan remaja ke berbagai daerah di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Dugaan Perdagangan Anak Asal NTT

5 Desember 2010

Polisi Selidiki Dugaan Perdagangan Anak Asal NTT

Ketua Umum Komisi Nasional Hak Asasi Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait mendesak polisi segera mengenakan pasal pidana kepada ikatan mahasiswa tersebut.

Baca Selengkapnya

Tolak Pulangkan Korban Trafficking, Yayasan Dilaporkan Bupati ke Polisi

3 Desember 2010

Tolak Pulangkan Korban Trafficking, Yayasan Dilaporkan Bupati ke Polisi

Bupati Timor Tengah Selatan Paul Mella mengadukan Yayasan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Timor (IPMAT) ke polisi karena menolak memulangkan 11 anak yang diduga korban trafficking.

Baca Selengkapnya

12 Remaja NTT Diduga Jadi Korban Trafficking

28 November 2010

12 Remaja NTT Diduga Jadi Korban Trafficking

Sebanyak 12 anak usia SD dan SMP asal Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, diduga menjadi korban perdagangan manusia (trafficking) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polresta Kediri Selidiki Jaringan Perdagangan Anak  

10 November 2010

Polresta Kediri Selidiki Jaringan Perdagangan Anak  

Kelompok yang terorganisir mendatangkan anak dari berbagai daerah untuk dipekerjakan sebagai pengamen jalanan dan pengemis.

Baca Selengkapnya