Begini Cara Komplotan Penipu Beraksi via Telpon

Reporter

Editor

Jumat, 16 Maret 2012 04:04 WIB

Ilustrasi Penipuan

TEMPO.CO , Jakarta:- Polisi membongkar aksi penipuan yang dilakukan lewat jaringan jaringan telepon. Komplotan penipu diduga mengeruk keuntungan ratusan juta dari para korban. Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan komplotan itu terungkap setelah polisi mendapat laporan dari Sri Purwaningsih, 63 tahun, pada 21 September 2011, dan Enita Sari, 37 tahun, pada 12 Maret 2012.

Sehari setelah Enita membuat laporan, polisi berhasil melacak markas komplotan yang berada di Gading Griya Lestari di Jalan Mahoni RT 012/05 Blok B4 Nomor 6, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. “Tujuh pelaku ditangkap dan satu lagi masih buron,” kata Rikwanto.

Sri Purwaningsih dalam laporannya menyebutkan dia ditelepon oleh seseorang yang mengaku sebagai guru sekolah anaknya. Orang itu mengabarkan sang anak mengalami kecelakaan dan luka parah. Pelaku meminta Sri mentransfer uang agar anaknya segera mendapat pertolongan dokter. Untuk meyakinkan korban, pelaku berpura-pura menyerahkan telepon kepada dokter yang tidak lain adalah anggota komplotan itu juga.

Karena panik, Sri tidak berpikir panjang. Dia segera memenuhi permintaan pelaku dan mentransfer uang Rp 24,5 juta. Setelah dikirim, korban mengaku tidak bisa lagi menghubungi pelaku. Sri baru sadar bahwa dirinya menjadi korban penipuan setelah anaknya pulang dalam kondisi sehat.

Menurut Rikwanto, para pelaku menyamar sebagai petugas pemerintahan yang tengah mendata penduduk untuk pembuatan e-KTP. "Mereka menanyakan siapa nama anggota keluarga, alamat rumah, alamat sekolah, dan nomor telepon sang anak,” kata Rikwanto.

Setelah data lengkap, pelaku kembali menelepon korban dan mengatakan sang anak mengalami kecelakaan. "Awalnya yang menelepon adalah pelaku yang berpura-pura sebagai guru. Ia lalu memberikan nomor telepon dokter yang sebenarnya kawan pelaku," kata Rikwanto.

Tujuh pelaku yang diringkus polisi adalah Usman alias Palene, 45 tahun, Rasyid alias Yusuf (37), Ibrohim alias Noim (34), Andi Indra Saputra (30), Ahmad Lamong alias Andy Nugraha (30), Ebit Darmawangsa (21), dan Ricky (30). “pelaku yang masih buron bernama Laba,” kata Rikwanto.

Kepala Subdirektorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Helmy Santika mengatakan dari tangan pelaku disita satu mobil Toyota Harrier, enam buku tabungan Bank Britama, dua buku tabungan Bank BCA, 23 telepon genggam, dan beberapa kartu perdana telepon genggam. “Mereka mengaku meraup uang Rp 200 juta selama 3,5 tahun beraksi,” kata Helmy.



| ELLIZA HAMZAH | SUSENO

Berita terkait

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

23 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

2 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

5 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

13 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

15 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

18 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

19 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

24 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

25 hari lalu

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.

Baca Selengkapnya