Ramuan Tradisional Atasi Serangan Tomcat

Reporter

Editor

Rabu, 28 Maret 2012 06:01 WIB

Sejumlah siswa mencermati foto serangga jenis kumbang 'TomCat' (Paederus fuscipes) pada , saat penjelasan tentang serangga 'TomCat' oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Kamis (22/3). ANTARA/Eric Ireng

TEMPO.CO, Tangerang--Serangan serangga Tomcat kepada manusia tidak membahayakan. Paling-paling gatal, bentol dan bengkak diringi air di dalam bentolan tersebut.

Kepala bidang tanaman pangan holtikulura Dinas Peranian Kota Tangerang, Irna Rudiana mengatakan tidak ada serangan Tomcat yang menyebabkan korbannya bernanah dan kejang-kejang. "Pengobatan tradisional dengan tanaman rempah berupa kunyit, kencur, lengkuas dan bawang merah sudah cukup," kata Irna, Selasa, 27 Maret 2012.

Kendati tidak berbahaya, Irna juga mengingatkan kepada warga karena serangga ini sudah bermigrasi dari lahan pertanian ke pemukiman.

"Tomcat ini sangat senang tinggal di bawah sorotan lampu. Makanya, kami himbau warga agar memperhatikan penerangan di halaman rumahnya agar tidak memancing kehadiran Tomcat dan yang penting jaga kebersihan lingkungan,"kata Irna.

Maraknya wabah serangan serangga Tomcat belakangan ini membuat Dinas Pertanian Kota Tangerang menghimbau agar warga yang terserang untuk tidak panik terhadap serangga Tomcat ini.

Kepala Dinas Pertanian Kota Tangerang Ika Kartika mengatakan sebenarnya Tomcat sangat menguntungkan bagi pertanian, karena merupakan musuh bagi hama wereng.

Lantaran wilayah pertanian sudah semakin minim, mereka mulai mencari tempat hidup baru. "Tomcat itu jangan dikhawatirkan, jangan takut. Karena tomcat hanya menyebabkan bentol, dan bengkak berair. Jadi tidak benar kalau tomcat berbahaya," katanya.

Sejauh ini di Kota Tangerang diakui Ika, memang tidak dikatahui persis jumlah populasi Tomcat. "Di bekas lahan pertanian pasti masih ada serangga ini. Tapi, mereka mulai bermutasi ke pemukiman,"kata Ika.

Pemkot Tangerang sudah menyebarkan surat edaran ke setiap kecamatan untuk memantau dan bergerak cepat menangani korban serangan Tomcat. "Kami sudah bekerjama dengan dinas kesehatan untuk mengobati secara gratis warga yang terkena racun Tomcat. Bahkan, warga bisa langsung mengobatinya secara tradisional dengan bantuan tenaga kami di lapangan,"ujar Ika.

Sejauh ini Dinas Pertanian Kota Tangerang belum melakukan penyemprotan pestisida, karena serangan serangga ini belum sampai tahap membahayakan. Menurutnya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyediakan obat salep guna mengobati efek racun Tomcat. Salep itu sudah disediakan di seluruh puskesmas secara gratis.

AYUCIPTA

Berita terkait:
Tomcat Pun Jadi Mainan Adu Balap

Petani Diminta Bantu Kembalikan Tomcat ke Sawah

Delapan Orang di Banyuwangi Terkena Racun Tomcat

Heboh BBM Naik, Demokrat Sibuk Diskusi Tomcat

Tomcat Masuk Subang

Seberapa Penting Tomcat bagi Demokrat?

Berita terkait

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

35 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

49 hari lalu

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

16 Februari 2024

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

20 Oktober 2023

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.

Baca Selengkapnya

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

19 Oktober 2023

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

2 Oktober 2023

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Eco Enzyme

16 September 2023

5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.

Baca Selengkapnya

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

21 Juli 2023

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?

Baca Selengkapnya

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

17 Juli 2023

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian

Baca Selengkapnya