TEMPO.CO, Jakarta -- Young Generation atau Y-Gen disebut-sebut sebagai gerombolan yang cukup disegani di kalangan geng motor. Berdiri pada 1990, Y-Gen dikenal kerap bikin ulah dengan merampas sepeda motor orang yang lewat, yang bukan anggotanya. Ciri khas Y-Gen adalah berkonvoi tanpa helm, tanpa kaca spion, dan tak menyalakan lampu.
Laporan utama Majalah Tempo, edisi Senin 23 April 2012 mengulas soal perseteruan abadi kedua geng ini. Meski menjadi momok, Y-Gen tetap punya musuh tangguh: Pacinko alias Pasukan Cina Kota. Berpusat di daerah kota, anggota Pacinko berasal dari anak-anak muda penyuka sepeda motor keturunan Tionghoa. Usia Pacinko lebih tua dari Y-Gen. Geng ini didirikan John Indo pada 1970 dan menjadi geng motor paling ditakuti pada 1980-an.
Saat ini Pacinko memang sudah uzur. Tapi anggotanya telah terpecah dan melebur ke banyak tempat di Jakarta. Mereka meciptakan geng motor baru, seperti Hanoman, Aligator, dan Night Sons Racing. Sama seperti Pacinko, ketiga geng motor ini juga bermusuhan dengan Y-Gen.
Nama Y-gen menjadi booming setelah bentrok dengan seorang anggotanya, Joshua Reynaldo Radja Gah, ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Kelasi Satu Arifin Sirih. Polisi menduga Joshua mengeroyok Arifin hingga babak belur dan akhirnya meninggal pada 31 Maret 2012.
Penyerbuan itu sendiri berawal dari cekcok sopir truk dan pengemudi minibus yang berdekatan dengan arena balap liar di Kemayoran. Tepatnya pada Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara. Kesal dengan kelakuan kedua sopir yang mengganggu jalannya balapan, peserta dan penonton balap liar memarahinya. Mereka merubungi si sopir truk.
Saat itulah Arifin datang berboncengan dengan temannya, Kelasi Satu Albert Tabra. Mereka mencoba melerai. Tapi kedatangan Arifin yang membawa sangkur menambah panas suasana. Arifin dikeroyok, dan Albert melarikan diri. Arifin meninggal di Rumah Sakit TNI Mintohardjo akibat luka serius di pelipis, kepala, dan punggungnya.
