TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta menyatakan angka inflasi di DKI Jakarta pada April 2012 sebesar 0,13 persen. Angka itu lebih rendah daripada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,18 persen.
"Penyumbang tertinggi inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta Nyoto Widodo, 1 Mei 2012.
Tingginya sumbangan kenaikan harga makanan jadi terhadap inflasi dinilai wajar. "Ini tipikal daerah kota,” ujar Nyoto.
Warga Jakarta menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja di luar rumah. Oleh karena itu, mereka membeli makanan jadi untuk keperluan sehari-hari.
"Makanan jadi juga jadi penyumbang inflasi terbesar di bulan Maret," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, Dody Rudyanto.
Pada Maret, inflasi bahan makanan sebesar 0,10 persen. Sedangkan April, tingkat inflasi bahan makanan menjadi 0,35 persen. “Ini disebabkan adanya wacana harga bahan bakar minyak bersubsidi akan naik," ujar Dody.
Meski harga bahan makanan naik, kata Dody, DKI masih beruntung. Makanan pokok seperti padi-padian dan umbi-umbian justru deflasi. "Deflasi dari bahan makanan pokok itulah yang menekan laju inflasi April," ujarnya.
Namun Nyoto mengatakan kenaikan harga bahan makanan pokok tetap perlu diantisipasi. "Harga-harga itu sensitif di hari-hari besar," ujarnya. Misalnya pada bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri.
GADI MAKITAN
Berita terkait
Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya
17 Oktober 2023
Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.
Baca SelengkapnyaInflasi Mei 2023 4,00 Persen, BPS Catat Biaya Transportasi Penyumbang Terbesar
5 Juni 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Mei 2023 mencapai 4,00 persen (year-on-year/yoy) pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Tiga Cara Hadapi Inflasi Musuh Dunia, Kemnaker Pastikan BSU Cair Pekan Depan
1 Oktober 2022
Berita terpopuler ekonomi dan bisnis Jumat kemarin, dimulai dari tingginya inflasi telah menjadi musuh bersama di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPrediksi Inflasi September 1,45 Persen, Indef: Penyebabnya Harga BBM, Pangan dan Angkot Naik
30 September 2022
Indef memperkirakan tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen pada September 2022 mencapai 1,45 persen secara bulanan (month to month/mtm).
Baca SelengkapnyaThe Fed Naikkan Suku Bunga, IHSG Sesi Pertama Ditutup Menguat
16 Juni 2022
IHSG melambung tinggi di sesi pertama perdagangan hari ini di level 7.120,6.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Indonesia Masih Bisa Jaga dan Kendalikan Inflasi
10 Juni 2022
Jokowi menyebut Indonesia masih dapat mengendalikan inflasi
Baca SelengkapnyaRedam Lonjakan Inflasi, Berapa Angka Ideal Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia?
22 Mei 2022
Bank Indonesia atau BI harus meredam lonjakan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian Ungkap Kebijakan Redam Dampak Badai Inflasi Global
12 Mei 2022
Iskandar Simorangkir mengatakan pemerintah telah berancang-ancang mencegah dampak badai inflasi.
Baca SelengkapnyaSaran Ekonom agar Inflasi Indonesia Mencapai Target Bank Indonesia
4 Februari 2022
Nauli Desdiani mengimbau pemerintah agar menaikkan stimulus fiskal dalam rangka mencapai target inflasi.
Baca SelengkapnyaMendagri : 21 Kabupaten Belum Bentuk Tim Pengendali Inflasi
22 Januari 2018
21 kabupaten dan kota belum membentuk Tim Pemantauan dan Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Baca Selengkapnya