Kapten 'Koboy Palmerah' Tergesa Mau ke Bandara  

Reporter

Editor

Rabu, 2 Mei 2012 09:22 WIB

Mobil Toyota Avanza warna hijau dengan pelat nomor 1394-00 yang diserempet motor di daerah Palmerah, Jakarta (30/4). Pengendaranya seorang perwira yang kemudian mengeluarkan pistol dan memukul pengendara motor tersebut dengan tongkat. youtube.com.

TEMPO.CO, Jakarta - Sewaktu mengendarai mobil dinas dengan pelat 1394-00, Kapten A ternyata sedang terburu-buru pergi ke bandara. Dalam pengakuan tertulisnya yang dibacakan Kepala Subdinas Penerangan Umum TNI Angkatan Darat Kolonel Infanteri Zainal Muttaqin, Selasa 1 Mei 2012, ia melintas di Palmerah dengan maksud menjemput orang tuanya di Bandara Soekarno Hatta. Ia mengaku, saat melintas mobilnya bergeser ke arah kiri dan bersenggolan dengan pengendara skuter putih.

"Kaca kiri mobil saya diketuk," tulis Kapten A dalam pengakuan yang dibacakan Kolonel Zaenal Mutaqin di Jakarta, Selasa 1 Mei 2012. "Pengendara itu berkata jangan mentang-mentang aparat seenaknya saja."

Kapten A mengaku turun dari mobil dan bermaksud mengecek apakah mobil yang ia kemudikan menyerempet skuter pria yang berteriak itu. Ternyata, tidak terjadi serempetan tersebut. Ketika akan kembali masuk ke mobil, pria tersebut mengancam melaporkan Kapten A ke atasannya. "Silakan saja," ujar Kapten A sebagaimana ditirukan Zaenal. Ia kemudian masuk kembali ke dalam mobil.

"Namun, pengendara skuter itu menendang pintu mobil Kapten A," tutur Zaenal. Kapten A lalu emosi sehingga ia mengambil pistol mainan dan tongkat besi. Setelah itu, terjadilah percekcokan seperti yang tergambar di video unggahan berjudul Koboy Palmerah di Youtube dan kini menjadi pembicaraan di jejaring sosial Twitter.

Dalam video itu tampak percekcokan seorang pengendara mobil TNI AD bernomor pelat nomor 1394-00 dengan seorang pengendara skuter. Dalam video tersebut, Kapten A terlihat menggenggam pistol dan tongkat besi. Dalam video tersebut, terlihat Kapten A memukul pengendara skuter yang berhelm berulang kali. (Baca:Video: Diserempet, Koboi Palmerah Todongkan Pistol)

Aksi di pinggir jalan ini, membuat lalu lintas macet. Meskipun banyak warga yang melihat, hal itu tidak menyurutkan emosi. Warga yang melintas pun hanya melihat kejadian itu dan tidak memberikan pertolongan.

Meskipun terlhat jelas dalam rekaman bagaimana kronologis sesungguhnya terjadi, Mabes membantah kalau perwiranya itu mengumbar tembakan saat peristiwa perselisihan terjadi. Markas Besar Angkatan Darat menyebut Kapten A hanya membawa pistol mainan berupa airsoft gun untuk menakut-nakuti. "Kami sangat menyayangkan kedua belah pihak tak dapat mengendalikan emosi," ujar Zaenal. Untungnya saat itu ada patroli polisi militer sehingga Kapten A langsung diamankan.

GADI MAKITAN



Berita terkait
Pengakuan Kapten A, Si 'Koboy Palmerah'
Mengapa Koboy Palmerah Merasa Superior
Kapten 'Koboy Palmerah' Diperiksa Pomdam Jaya
Mabes TNI AD Akui 'Koboy Palmerah' Itu Anggotanya
Video: Diserempet, Koboi Palmerah Todongkan Pistol
'Koboy Palmerah' Klaim Memakai Airsoft Gun

Berita terkait

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

4 jam lalu

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

2 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

3 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

3 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

4 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

4 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

6 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

9 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya