TEMPO.CO, Bekasi: Setelah longsornya tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Sumurbatu, Pemerintah Kota Bekasi belum memutuskan untuk menambah area TPA. Sebab pemerintah masih menunggu penyusunan rancang bangunan kontruksi (design enginering development/DED) di lahan baru seluas 2,3 hektare. Penyusunan DED diperkirakan selesai Juni ini. "Kami bisa tenderkan proyek infrastrukturnya sekitar Juli, dan pembangunan baru bisa dimulai Agustus," kata Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Junaedi, Jumat 18 Mei 2012.
Menurut Junaedi, lahan baru itu nantinya disebut zona lima. Konstruksi lahan diharapkan kelar sebelum akhir 2012 karena TPA Sumurbatu sudah dalam kondisi darurat. Selama zona lima belum beroperasi, pemerintah terpaksa tetap mengoperasikan zona empat.
Pada Kamis lalu tumpukan sampah di zona empat longsor dan menimpa seorang pemulung bernama Amin, 53 tahun. Korban tewas seketika. Tinggi tumpukan sampah di zona empat sudah mencapai 20 meter. Padahal idealnya ketinggian sampah hanya 15 meter.
Junaedi mengatakan pemerintah saat ini tidak memiliki pilihan selain tetap mengoperasikan zona empat. Agar tidak ada lagi korban, pemerintah menetapkan zona empat sebagai kawasan berbahaya. Karena itu pemulung tidak diizinkan melakukan aktivitas di area itu.
Pemerintah Kota Bekasi sebenarnya sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah Jakarta agar bisa membuang sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Namun hingga saat ini permintaan itu belum mendapat tanggapan.
HAMLUDDIN
Berita terkait
Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi
1 Januari 2024
Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.
Baca SelengkapnyaRDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta
20 November 2023
Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.
Baca SelengkapnyaSekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan
22 Agustus 2023
Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi
27 Juni 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaGandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik
8 Juni 2023
Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaTak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta
12 November 2022
Pj Gubernur DKI Jakarta meminta penggunaan drone untuk mengawasi warga yang masih buang sampah sembarangan
Baca SelengkapnyaPengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta
20 September 2022
Jakpro menyebutkan proyek Fasilitas Pengelolaan Sampah atau ITF Sunter di Jakarta Utara mampu menghasilkan energi listrik sekitar 35 MW.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna
25 Juni 2022
Anies Baswedan mengungkap rasa senangnya melihat warga antusias mengikuti Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah 2022 yang berlangsung 20-25 Juni 2022.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta
27 April 2022
Selama libur Lebaran, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang juga akan tetap beroperasi.
Baca SelengkapnyaWagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari
13 Maret 2022
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap pembangunan tempat pengolahan sampah berskala besar (ITF) cepat rampung
Baca Selengkapnya