TEMPO Interaktif, Jakarta:Saat ini kepolisian sedang menyelidiki jaringan bom Cimanggis. Ada dugaan kelompok ini merupakan sempalan dari kelompok yang lebih besar. "Penyelidikan kami mengarah ke sana," kata juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol. Prasetyo di kantornya, Rabu (24/3).Indikasi ke arah itu, kata Prasetyo, terlihat dari jumlah yang sangat sedikit dari kelompok ini. "Ditilik dari jumlah mereka yang sangat sedikit ini apakah mereka berdiri sendiri? Atau merupakan sempalan dari kelompok yang lebih besar? Ini kami selidiki," ujarnya. Pihaknya saat ini juga sedang menyelidiki kemungkinan adanya sempalan-sempalan kelompok kecil lain yang sejenis. Seperti diketahui, sekitar 26 orang diperiksa sebagai saksi dalam kasus bom Cimanggis. Sepuluh orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain itu, saat ini Polda Metro Jaya juga sedang menyelidiki motif dan target dari para pelaku bom Cimanggis. "Saat ini polisi sedang merunut temuan bukti surat dari tersangka yang akan dikirim ke keluarganya," ujar dia. Beberapa waktu lalu di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan surat dari salah seorang tersangka Oman Rahman yang akan dikirim kepada keluarganya berisi agar keluarganya menjauhi tempat-tempat ramai, seperti mal, karena berbahaya. "Dari surat itu pasti ada korelasinya. Karena itu kami juga sedang menyelidiki ke arah sana," ujar Prasetyo. Selanjutnya Prasetyo juga menyatakan pihaknya sedang mengejar delapan tersangka bom Cimanggis yang lain. Tapi dia tidak merinci nama-namanya. Sementara itu, Polda Metro Jaya juga meminta kepada pemilik toko dan pabrik bahan-bahan kimia se-Jakarta agar lebih waspada, selektif, dan berhati-hati dalam melayani pembelinya. Jika terbukti menjual bahan kimia kepada pelaku bom, mereka akan ditindak. "Yang terbukti menjual bahan kimia ke pelaku bom akan kena sanksi hukum," kata Prasetyo. Jika mereka menjual kepada pelaku bom, ujarnya, pabrik dan toko itu akan dianggap sebagai orang yang ikut membantu dalam proses peledakan. "Pembuktian keterlibatan pabrik dan toko ini akan diperoleh saat pemeriksaan tersangka, setelah tersangka mengaku." Prasetyo mengimbau agar pabrik dan toko bahan kimia tersebut tidak hanya mementingkan keuntungan finansialnya belaka. "Tapi mereka juga harus punya tanggung jawab sosial moral kepada masyarakat."Putri Alfarini - Tempo News Room
Bom Natal 2000: Mengenang Riyanto, Banser yang Berkorban Bagi Umat Kristen Mojokerto
25 Desember 2023
Bom Natal 2000: Mengenang Riyanto, Banser yang Berkorban Bagi Umat Kristen Mojokerto
Perayaan malam Natal di Mojokerto tidak terlepas dari ingatan pengorbanan Riyanto, khususnya bagi Gereja Eben Haezer. 23 tahun yang lalu, Riyanto meregang nyawa akibat teror Bom Natal 2000.