TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 800 orang yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan demonstrasi di depan Bunderan HI. Mereka menyatakan duka cita atas terbunuhnya Asyshahid Syekh Ahmed Yassen, pemimpin spiritual HAMAS Palestina. Dalam aksi ini mereka menginjak-injak bendera Amerika dan Israel. "Ada empat pernyataan sikap dari KAMMI," kata Bayu Pramudyandaru, koordinator lapangan aksi ini, Rabu (24/3). Pertama, lanjut Bayu, aksi ini sebagai pernyataan duka cita mendalam terhadap meninggalnya Asyshahid Syekh Ahmed Yassen. Kedua, menuntut PBB untuk menghukum Israel, karena mereka sesungguhnya dedengkot teroris. "PBB semestinya dalam penerapan HAM jangan menggunakan standart ganda bagi Palestina," kata Bayu. Ketiga, lanjut Bayu, meminta pada Pemerintah Republik Indonesia untuk mengambil posisi tegas mengutuk pendudukan Israel atas Palestina. Dan yang terakhir, menyerukan pada seluruh komponen bangsa Indonesia mendukung perjuangan rakyat Palestina memperoleh kemerdekaannya. Dalam demonstrasi ini dilakukan juga orasi-orasi yang menyerukan untuk berjihad, serta mengutuk perbuatan Israel. Mereka juga mengibarkan bendera Palestina dan membawa spanduk yang bertuliskan freedom Palestina, dan Israel Laknatullaha. Jumlah massa demonstran makin membesar karena banyak pula anggota kami yang berdatangan. Massa demonstran kemudian bergerak ke gedung PBB, sehingga sempat membuat macet arus lalu lintas jalan Thamrin. Muhamad Fasabeni Tempo News Room