TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan John Kei masih sakit. Tersangka kasus pembunuhan mantan bos Sanex Steel, Tan Hari Tantono alias Ayung, ini masih dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Rikwanto menegaskan John Kei baru dinyatakan sembuh jika sudah ada laporan dari tim medis ke penyidik Polda. "Belum ada laporannya, jadi masih sakit," kata Rikwanto saat ditemui di kantornya, Selasa 10 Juli 2012.
Pengacara John Kei, Topik Chandra, mengatakan kliennya tidak sakit, tapi masih dirawat di rumah sakit. "Tidak ada sakit, dia (John Kei) sehat-sehat saja," kata Topik.
Topik menduga John Kei belum dapat meninggalkan Rumah Sakit Polri karena akal-akalan pihak kepolisian. Menurutnya, hal ini terkait dengan masa tahanan John Kei yang telah habis Jumat lalu.
Mengenai tudingan pengacara John Kei, Rikwanto enggan menanggapi. "Itu kan pendapat pribadi, kata tim medis masih sakit," ujarnya.
Masa penahanan John Kei sudah terhitung 120 hari pada Jumat, 6 Juli 2012. Ia ditahan karena diduga terlibat kasus pembunuhan berencana Tan Harry Tantono alias Ayung.
Polisi menduga John Kei telah menginstruksikan kepada anak buahnya untuk membunuh bos Sanex yang merupakan teman dekatnya itu. Ayung ditemukan tewas dengan luka tusukan di bagian leher, perut, pinggang, di kamar 2701 Swiss-belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, 26 Januari 2012.
AFRILIA SURYANIS
Berita terkait:
John Kei Dinyatakan Sehat oleh Dokter Pribadi
Puluhan Pendukung John Kei Geruduk RS Polri
Siapa John Kei?
Berita terkait
Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
9 jam lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
10 jam lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
16 jam lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
1 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
1 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
1 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
1 hari lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
1 hari lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca SelengkapnyaTPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini
1 hari lalu
Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat
Baca Selengkapnya