TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan berencana terhadap bos PT Sanex Steel Indonesia (SSI), Tan Harry Tantono alias Ayung (45), dengan tersangka John Kei akhirnya memasuki babak baru. "Berkas perkaranya sudah P-21," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu, 11 Juli 2012.
Rikwanto juga menyatakan pemimpin Angkatan Muda Kei (Amkei) itu telah diboyong dari RS Polri ke Polda Metro Jaya. Untuk sementara ia dititipkan di ruang tahanan milik Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya. "Nanti siang diserahkan ke Kejaksaan Tinggi," ujarnya.
Pengacara John Kei yang diwakili oleh Tito Refra telah mendengar perkembangan kasus ini. "Tadi malam kami dikabari penyidik," ujarnya. Saat ini, kata Tito yang juga adik John Kei itu, mereka tinggal menunggu masa persidangan saja.
John Kei ditangkap Polda Metro Jaya sejak 17 Februari 2012 di Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur. Saat itu betis kanannya ditembak polisi karena berusaha melarikan diri. Akibat luka itu ia sempat dirawat di Rumah Sakit Polri Soekanto Kramat Jati sehingga penahanannya dibantarkan.
Penahanan John Kei sempat diperpanjang sebanyak tiga kali dan mencapai batas maksimal penahanan, yakni 120 hari, pada Sabtu, 7 Juli 2012. Namun sehari sebelum masa penahanan habis John Kei dikatakan sakit dan dilarikan ke Rumah Sakit Polri Soekanto, di Kramat Jati, Jakarta, sehari sebelum batas masa penahanan habis. Ia dirawat di rumah sakit hingga berkas dinyatakan lengkap.
PINGIT ARIA
Berita terkait:
Polda: John Kei Masih Sakit
John Kei Tuding Dokternya Langgar Kode Etik
John Kei Dinyatakan Sehat oleh Dokter Pribadi
Kapolda Bantah Akali Penahanan John Kei
Puluhan Pendukung John Kei Geruduk RS Polri
Keluarga John Kei Awasi Dokter RS Polri
Siapa John Kei?
Berita terkait
Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
50 menit lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
16 jam lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
19 jam lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
20 jam lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
21 jam lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
1 hari lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca SelengkapnyaTPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini
1 hari lalu
Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat
Baca Selengkapnya30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040
2 hari lalu
Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040
Baca SelengkapnyaBesok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini
2 hari lalu
Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.
Baca Selengkapnya