Sekolah Kartini Terancam Digusur  

Reporter

Editor

Jumat, 20 Juli 2012 16:25 WIB

Sekolah Darurat Kartini, Jakarta. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Bangunan itu hanya bertembok separuh, disambung anyaman kawat hingga mencapai atap. Meskipun dicat warna pink dan hijau cerah, bangunan berukuran 40x10 meter itu lebih pantas disebut gudang daripada sekolah. Apalagi, jaraknya hanya tiga meter dari rel kereta api. Letaknya pun ada di antara pergudangan Kampung Bandan, Ancol, Jakarta Utara.

Namanya Sekolah Kartini. Di bawah bangunan yang beratap asbes itu ratusan anak menuntut ilmu. Dua orang guru kembar, Sri Irianingsih dan Sri Rossiati, mengajar mereka. "Kami sudah enam tahun menempati bangunan ini," kata Sri Rossiati.

Perempuan berambut panjang yang biasa disapa Rossi itu mengatakan jumlah murid mereka 596 anak. Mereka menempuh pendidikan berjenjang, dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). "Hari ini yang SMP dan SMA sedang ikut ujian persamaan di sekolah lain, jadi tidak datang," ujarnya.

Tak ada sekat antarkelas. Mereka duduk di bangku-bangku kecil dengan pembatas meja tulis. Anak-anak berseragam, meski tampak lusuh. Beberapa anak menyandang tas ransel dengan cap logo sebuah televisi swasta. Menurut Rossi, perlengkapan sekolah bocah-bocah itu memang bantuan dari berbagai pihak. "Maklum, kebanyakan yang sekolah di sini orang miskin," kata Rossi yang sama sekali tak menarik bayaran dari para orang tua muridnya.

Pada hari biasa, ada delapan orang guru yang mengajar secara sukarela di sekolah ini. Walaupun para guru tak datang lengkap, bu guru Rossi dan Rian tak kerepotan. Tak jarang para murid datang didampingi para ibu yang membantu "menjinakkan" anak mereka.

Di antara mereka ada Ita, 25 tahun. Dari Pasar Ikan, Penjaringan, ia berjalan kaki mengantar sekaligus menunggui Maharani, enam tahun. Putri sulungnya itu belajar membaca di kelas 1. "Saya tak ada uang buat menyekolahkan di sekolah umum," kata istri pemulung ini.

Hanya saja, kelangsungan Sekolah Kartini tak akan lama. PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menertibkan bangunan-bangunan di sisi rel. Surat pemberitahuan untuk pengosongan lahan pun telah dilayangkan. Batas waktu pengosongan lahan adalah 9 September 2012. "Sesuai UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, radius enam kilometer dari bantaran rel akan ditertibkan jika tidak berizin," kata Humas PT KAI Daerah Operasi I Mateta Rizalulhaq.

Menurut Mateta, jika tak segera dikosongkan, jajarannya akan menertibkan bangunan di bantaran rel antara Stasiun Tanjung Priok-Stasiun Kota untuk menghidupkan kembali perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) di daerah itu.

Rian dan Rossi telah merintis Sekolah Kartini sejak 1990. Prihatin melihat kondisi anak-anak jalanan yang tak bersekolah, mereka mengajar mereka di beberapa lokasi, di antaranya Bandengan, kolong tol Pluit dan Lodan, Kalijodo serta Penjaringan. "Semuanya digusur, tinggal satu ini, sekarang mau digusur juga," kata Rian, saudara kembar Rossi.

Ia belum tahu akan pindah ke mana bila sekolah daruratnya itu benar-benar digusur. "Mungkin kembali ke kolong tol," ujarnya.

PINGIT ARIA

Berita Populer:
Dahlan Iskan ''Ngambek'' Ngetwit Sebulan
Kenapa Pemerintah Putuskan 1 Ramadan Sabtu?
Transjakarta Ideal Versi Ahok
Daftar Pemilu Bisa Lewat Facebook
Tiga Bulan, Pendapatan Google Rp 116 Triliun

Berita terkait

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

4 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

10 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

4 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

5 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

5 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

10 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

15 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

23 hari lalu

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

26 hari lalu

Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

30 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang

Baca Selengkapnya