90 Persen PDAM Sakit Akan Diprivatisasi

Reporter

Editor

Selasa, 27 April 2004 16:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah segera privatisasi sekitar 80 hingga 90 persen dari sekitar 300-an Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia yang masuk kategori sakit. Hal itu dilakukan guna menata ulang manajemen perusahaan pengelola air bersih milik pemerintah daerah tersebut. Kendati belum diketahui secara pasti nama-nama PDAM yang sakit, namun delapan diantaranya yang tercatat telah mengikuti program penyehatan melalui bantuan bank dunia yakni, PDAM Kota Jambi, PDAM Kab Lebak, PDAM Kota Cirebon, PDAM Kota Pontianak, PDAM Kota Banjarmasin, PDAM Kota Makasar, PDAM kota Kendari dan PDAM kota Manado. Bisa saja dipailitkan, tapi bukan berarti dipailitkan kemudian dibubarkan, sebab kebutuhan air itu kan tetap ada, kata Direktur Perkotaan dan Pedesaan Wilayah Barat Direktorat Jenderal Perkotaan dan Pedesaan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Totok Supriyanto di Batam, Selasa (27/4). Menurut Totok, salah satu solusi yang harus dilakukan adalah dengan memprivatisasi PDAM tersebut. Dalam hal ini pihak pemerintah daerah setempat yang terkait dengan pengelolaan perusahaan tersebut harus turun tangan guna membantu menyelesaikan masalah itu. Pemda setempat harus mengambil alih perusahaan, kemudian jika ada swasta yang tertarik ya, diprivatisasi, tandasnya.Menurutnya, sejumlah PDAM itu perlu penanganan yang serius guna membenahi kinerja perusahaan. Hal yang harus dilakukan guna membenahi sektor manajemen, melengkapi sarana dan prasarana, serta perbaikan keuangan dan sumber daya manusianya.Di segi keuangan, salah satu langkah konkret pemerintah guna membenahi PDAM tersebut adalah dengan meminta bantuan dana dari Bank Dunia. Pemerintah menyatakan, total kebutuhan dana untuk menyehatkan PDAM itu sekitar US$115 juta. "Bank Dunia akan membantu sebanyak US$80 juta, sisanya akan dipenuhi oleh pemerintah pusat, Pemda serta PDAM itu sendiri," kata Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas, Basah Hernowo, secara terpisah sebelumnya.Pemerintah menilai, masalah utama dalam pengelolaan PDAM adalah buruknya manajemen. Untuk itu, setelah ada pinjaman, diharapkan PDAM yang mendapatkannya akan segera melakukan reformasi manajemennya. "Untuk memperbaiki kinerja, PDAM harus melakukan Good Corporate Governance dalam menjalankan perusahaannya sebagai bagian dari reformasi manajemen. Jika tidak, mereka pasti selamanya sulit untuk bisa memperoleh keuntungan," ujar Direktur Jenderal Perkotaan dan Pedesaan Depkimpraswil Patana Rantetoding dalam kesempatan lain.Menurut Basah Hernowo, semula ada 11 PDAM yang menyatakan ikut dalam program bantuan bank dunia tersebut, namun akhi rnya hanya tinggal delapan 8 PDAM. Program ini dilaksanakan oleh Departemen Keuangan dengan dukungan dana dari Asian Europpean Meeting (ASEM) yang dikelola Bank Dunia. PDAM diminta untuk menyusun rencana tindakan pemulihan biaya Financial Recovery Action Plan(FRAP). Menurut Hernowo, ada beberapa indikator kinerja yang perlu dipenuhi oleh PDAM. Di antaranya perbaikan rasio pegawai, penambahan jumlah sambungan, mengurangi kehilangan air, dan lain sebagainya. Selain itu, kata dia, PDAM juga harus menyiapkan Project Implementation Plan (PIP). Dana-dana yang akan dikucurkan ke PDAM tersebut masing-masing akan berbeda, tergantung dari PIP dan FRAP. Basah mengatakan sejauh ini Bank dunia baru membantu proses penyiapan pinjaman melalui technical Assistance. Dana-dana yang akan dikucurkan itu nantinya tidak langsung diberikan pada PDAM, akan tetapi melalui Departemen Keuangan, yang nantinya diteruskan pada pemerintah daerah setempat. Untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran, nantinya ini akan dikontrol DPRD setempat. "Artinya setiap pemakaian dana harus ada persetujuan DPRD," tambahnya.Basah menjelaskan, kondisi PDAM mulai tidak sehat sejak terjadinya krisis ekonomi 1997. Sejak 1998 pemerintah menyadari pentingnya pengembangan program penyehatan PDAM dengan partisipasi aktif dari semua pihak yang terkait dengan penyediaan air minum. "Ada sekitar Rp 4 triliun utang PDAM kita," katanya. Diharapkan dengan pinjaman dana ini ada upaya perbaikan sistem yang akan dilakukan. Menurutnya, ada tiga persoalan mendasar yang perlu dan akan diperbaiki PDAM, yaitu manajemen yang kurang bagus, sistem, serta institusi. Persoalan manajemen dalam PDAM itu nantinya akan meletakan orang pada tempat yang tepat.Danto Tempo News Room

Berita terkait

Transformasi BUMN Jadi 40 Perusahaan, Wamen BUMN: Kami Lihat Sembilan Bulan Lagi

8 Januari 2024

Transformasi BUMN Jadi 40 Perusahaan, Wamen BUMN: Kami Lihat Sembilan Bulan Lagi

Transformasi BUMN dikebut di sisa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Empat puluh lima BUMN akan dipangkas jadi 40.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi dan Erick Thohir pada HUT ke-127 BRI

19 Desember 2022

Pesan Jokowi dan Erick Thohir pada HUT ke-127 BRI

Pencapaian luar biasa BRI berkat transformasi berkelanjutan yang terus dijalankan.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sebut Transformasi BUMN 80 Persen, Pendapatan Perusahaan Pelat Merah Tembus Rp 2.292,5 T

17 Oktober 2022

Erick Thohir Sebut Transformasi BUMN 80 Persen, Pendapatan Perusahaan Pelat Merah Tembus Rp 2.292,5 T

Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan transformasi BUMN yang telah dilakukan sejak 2019 hingga kini telah mencapai 80 persen.

Baca Selengkapnya

Transformasi PLN Sukses Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah

8 Juni 2022

Transformasi PLN Sukses Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah

PLN meraih laba Rp13,17 triliun pada 2021. Catatan laba terbesar sepanjang sejarah PLN.

Baca Selengkapnya

HUT ke-126 BRI: Wujud Transformasi, Memberi Makna Indonesia

17 Desember 2021

HUT ke-126 BRI: Wujud Transformasi, Memberi Makna Indonesia

BRI melakukan tiga aksi korporasi besar yakni konsolidasi bank syariah Indonesia, peningkatan valuasi BRI Life mencapai Rp 7,5 triliun dan penambahan modal untuk pembentukan ekosistem ultra mikro.

Baca Selengkapnya

Dengan Transformasi BRIVOLUTION, BRI Ikuti Ajang INDI 4.0

12 Oktober 2021

Dengan Transformasi BRIVOLUTION, BRI Ikuti Ajang INDI 4.0

Transformasi BRI yang berfokus pada area digital dan culture terbukti memberikan dampak signifikan terhadap kinerja BRI.

Baca Selengkapnya

Resmikan Pos Bloc, Eric Thohir Puji Transformasi Pos Indonesia

11 Oktober 2021

Resmikan Pos Bloc, Eric Thohir Puji Transformasi Pos Indonesia

Pos Bloc Jakarta menjadi ruang kreatif bagi berbagai acara seni, budaya, hiburan, pertemuan komunitas kreatif, dan pemberdayaan bisnis UMKM.

Baca Selengkapnya

Dirut BRI: BRI Group Penyedia Jasa Keuangan Terintegrasi

14 September 2021

Dirut BRI: BRI Group Penyedia Jasa Keuangan Terintegrasi

Fokus pertumbuhan tidak hanya pada BRI secara bank only namun juga termasuk perusahaan anak yang tergabung dalam BRI Group.

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Luncurkan Kartu BUMN  

13 April 2017

Kementerian BUMN Luncurkan Kartu BUMN  

Salah satu fungsi Kartu BUMN adalah sebagai e-money dari empat Bank Himbara, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.

Baca Selengkapnya

AP Logistik dan Kargo Siap Bangun PLB

3 April 2017

AP Logistik dan Kargo Siap Bangun PLB

Hal ini untuk mendorong Indonesia menjadi pusat distribusi logistik di Asia.

Baca Selengkapnya