Rencanakan Mogok Nasional, Buruh Temui Kapolda  

Reporter

Selasa, 11 September 2012 17:04 WIB

Massa aksi dari Konfederensi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (18/7). Dalam aksi mereka menuntut pemerintah serta para pengusaha untuk menghapuskan sistem outsourcing. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis serikat buruh menemui Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung S. Rajab, di Main Hall Markas Besar Polda Metro Jaya, Selasa, 11 September 2012. Pertemuan tersebut membahas situasi keamanan terkait kemungkinan mogok nasional buruh yang rencananya digelar antara 20 September 2012 sampai 20 Oktober 2012.

Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan dalam pertemuan tersebut serikat buruh menyampaikan rencana mogok nasional untuk menuntut penghapusan outsourcing, penolakan upah murah, dan pemenuhan jaminan kesehatan. “Tidak ada upaya buruh untuk mengaitkan apa yang mereka perjuangkan dengan suasana politik, baik untuk merongrong pemerintah atau Pilkada DKI Jakarta. Tidak boleh merusak dan melanggar hukum," kata Rikwanto, Selasa, 11 September 2012.

Serikat buruh hadir tergabung dalam Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI). Mereka adalah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja (KSPSI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), dan Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI).

Perwakilan Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia, Said Iqba,l mengatakan mogok nasional adalah pilihan terakhir jika tuntutan mereka mengenai penghapusan outsourcing, penolakan terhadap upah murah, dan jaminan kesehatan tanpa pentahapan tidak dipenuhi. "Kita masih memberi ruang buat pemerintah, Menteri Perekonomian, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dan Menteri Tenaga Kerja agar terjadi dialog," katanya.

Jika kesepakatan tidak diraih, 2 juta buruh di sejumlah kota akan mogok nasional di antara 20 September 2012 sampai 20 Oktober 2021. Kepastian waktu mogok nasional belum ditentukan karena menunggu respon pemerintah mengenai tuntutan buruh. Buruh ini tersebar di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Bandung, Cimahi, Semarang, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Batam, Medan, Deli Serdang, Makasar, dan Bitung.

Jika setelah mogok nasional yang melibatkan 2 juta buruh, pemerintah tetap tidak memenuhi tuntutan buruh, mereka akan menggelar aksi yang melibatkan 10 juta buruh. Jika hal ini juga tidak ditanggapi, serikat buruh kemungkinan akan menutup akses fasilitas publik, seperti jalan tol dan pelabuhan. "Ada desakan dari bawah katanya mereka akan menutup 12 titik jalan tol dan empat pelabuhan utama," kata Said.

ANANDA W. TERESIA

Berita terkait

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

51 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

51 hari lalu

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

Sebanyak 20 dokter bedah dari militer bersama 138 dokter dari pusat kesehatan masyarakat akan dikerahkan untuk mengatasi mogok kerja dokter magang

Baca Selengkapnya

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

59 hari lalu

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

Puluhan ribu dokter di Korea Selatan akan berdemonstrasi secara besar-besaran hari ini.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

2 Maret 2024

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

Korea Selatan memerintahkan 13 dokter yang mogok kerja untuk kembali berpraktek. Jika tidak, mereka terancam pidana.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dokter Korea Selatan Mogok Kerja hingga Sebabkan Rumah Sakit Tolak Pasien

2 Maret 2024

Kronologi Dokter Korea Selatan Mogok Kerja hingga Sebabkan Rumah Sakit Tolak Pasien

Pemogokan massal dokter muda di Korea Selatan masih berlanjut meski pemerintah telah mengambil tindakan hukum. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

1 Maret 2024

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Adukan Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi

29 Februari 2024

Korea Selatan Adukan Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi

Korea Selatan memberi batas waktu hingga hari ini untuk ribuan dokter yang mogok kerja agar kembali bertugas.

Baca Selengkapnya

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

27 Februari 2024

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

Ribuan dokter magang lakukan mogok di Seoul, Korea Selatan, apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

27 Februari 2024

Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

Perawat Korea Selatan telah diberikan perlindungan hukum untuk melakukan beberapa prosedur medis yang biasanya dilakukan oleh dokter

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Beri Waktu sampai Akhir Februari bagi Aksi Mogok Kerja Dokter

27 Februari 2024

Korea Selatan Beri Waktu sampai Akhir Februari bagi Aksi Mogok Kerja Dokter

Pemerintah Korea Selatan memberi tenggat waktu sampai akhir Februari 2024 bagi dokter-dokter muda yang sedang mogok massal untuk kembali kerja.

Baca Selengkapnya