TEMPO.CO , Jakarta: Deni Yanuar, 17 tahun, korban tewas akibat tawuran di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, meninggal karena melindungi dua temannya. Saat itu, Deni menumpang Metromini 62 bersama dua orang kawannya, Petra dan Jaki.
"Tiba-tiba mereka diserang dari sekolah lain," kata Kepala SMA Yayasan Karya 66, Nurkaya Sitompul saat ditemui di rumah duka, Jalan Bali Matraman, RT 4 RW 5, Kelurahan Manggarai Selatan, Rabu, 26 September 2012 malam.
Nurkaya menjelaskan, dia selalu mengantarkan siswanya hingga naik angkutan umum.
Karena dilempari puluhan orang, tiga pelajar SMA Yayasan Karya 66 akhirnya keluar dari Metromini. Begitu keluar dari Metromini, puluhan orang ini lalu menyerang tiga orang termasuk Deni.
Nurkaya menyatakan, mengutip penuturan beberapa saksi, Deni langsung melindungi dua temannya yang bertubuh kecil. "Perutnya kena sabet," kata dia.
Deni Yanuar, 17 tahun, merupakan korban tewas dalam tawuran di Jalan Dr Saharjo Manggarai, Jakarta Selatan Rabu, 26 September 2012 siang. Pelajar kelas XII ini tewas dengan luka robek di bagian perut.
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
4 September 2018
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah